Anak

Penggunaan Bahasa Anak Nana Mirdad Dikritik, Padahal Ini Sangat Bermanfaat!

Anak Nana Mirdad kembali dikritik karena menggunakan bahasa asing ketika berkomunikasi dengan orang lain.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Andrew White bersama Nana Mirdad dan kedua anak mereka. (Suara.com/Ismail)
Andrew White bersama Nana Mirdad dan kedua anak mereka. (Suara.com/Ismail)

Himedik.com - Penggunaan bahasa asing anak Nana Mirdad dan Andrew White kembali dikritik oleh salah seorang warganet.

"Mbak kenapa sih anaknya tiap diajakin ngomong indo, selalu respon dengan english? Toh dia juga nangkep pertanyaan dalam bahasa Indonesia, ngerti arti tapi nggak pernah mau keliatan ngomong bahasa sendiri?" kritik seorang warganet melalui pesan langsung ke Instagram Nana.

Tak tahan, Nana pun menjelaskan bahwa putrinya mampu dan memahami bahasa Indonesia secara baik dan benar. Namun, karena lingkungan Sarah yang dikelilingi orang berbahasa Inggris, ia menjadi terbiasa.

"Buat saya, anak-anak saya ngerti dan bisa berbahasa Indonesia yang baik itu adalah keharusan. Tapi soal pilihan bahasa yang nyaman mereka gunakan biar jadi pilihan pribadi mereka aja. Semoga bisa dimengerti ya," ungkap Nana Mirdad, Senin (2/9/2019).

Nana menambahkan, putrinya juga dapat menyesuaikan tempat saat menggunakannya. Misalnya jika dia sedang berkunjung ke saudara di Jakarta, secara otomatis Sarah akan berbahasa Indonesia.

Padahal, mempelajari bahasa kedua justru baik.

Nana Mirdad bersama dua anaknya, Jason dan Sarah. (Instagram)
Nana Mirdad bersama dua anaknya, Jason dan Sarah. (Instagram)

Melansir Kumon.co.uk, studi menunjukkan pada level kognitif dan akademik, anak-anak belajar bahasa tambahan akan menjadi lebih kreatif, lebih baik dalam memecahkan masalah yang kompleks dan biasanya mendapat nilai yang lebih tinggi pada tes standar.

Begitu anak-anak tahu bahasa kedua, lebih mudah bagi mereka untuk memahami struktur bahasa lebih lanjut.

Itulah sebabnya para ahli mengatakan bahwa setiap bahasa baru yang dipelajari lebih mudah daripada yang sebelumnya.

Tidak hanya lebih kreatif, penelitian lain juga menunjukkan bahasa kedua meningkatkan keterampilan anak dalam berpikir kritis, dan mendengarkan. Selain itu juga dapat meningkatkan memori serta konsentrasi.

Meskipun pikiran anak-anak dikenal sebagai "seperti spons" yang menyerap segalanya, disarankan untuk memberi waktu yang cukup untuk memperoleh dan memahami satu bahasa sebelum memperkenalkan yang lain.

Kalau tidak, mereka mungkin melewati waktu yang membingungkan di mana mereka tidak akan benar-benar tahu bagaimana mengekspresikan diri.

Berita Terkait

Berita Terkini