Anak

Berusia 6 Tahun, Bocah Lelaki Ini Sudah Mengidap Demensia

Kondisi ini belum ada obatnya, sedangkan kondisi bocah ini makin memburuk setiap tahun.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah

Ilustrasi bocah laki-laki (Unsplah/@kylenieber)
Ilustrasi bocah laki-laki (Unsplah/@kylenieber)

Himedik.com - Umumnya demensia mulai dialami oleh orang di atas 50 tahun. Namun, ternyata ada seorang anak berusia 6 tahun sudah mengalami kondisi ini sejak kecil.

Reece Mitchell menderita penyakit Batten, kelainan yang perlahan-lahan 'merampas' kemampuan kognitif anak-anak, seperti berjalan, berbicara, berpikir, bahkan hingga bernapas.

Bocah kecil dari desa dekat Inverness, Skotlandia, ini telah kehilangan kemampuan mobilitasnya akibat penyakit ini. Bahkan, sehari-harinya ia cuma akan makan melalui selang.

Menurut Donna, ibu Reece, kondisi putranya belum ada obatnya. Di sisi lain, kondisinya makin memburuk setiap tahun.

"Mulanya dia tahu apa yang sedang terjadi dan sering jatuh. Sekarang ini seperti merawat bayi dalam tubuh anak enam tahun," ujar Donna, melansir DailyMail.

Tidak cuma lumpuh, ia juga sulit mengingat keluarganya meski masih memanggil Donna dengan sebutan 'Mamma'.

Reece Mitchell menderita penyakit batten (YouTube/Nicola McAlley)
Reece Mitchell menderita penyakit batten (YouTube/Nicola McAlley)

"Aku mengalami mimpi buruk dari semua mimpi buruk. Melihat Reece berubah dari seorang bocah lelaki normal menjadi seperti ini, membuatku hancur," imbuhnya.

Donna sangat cemas dengan kondisi putranya itu dan mengatakan beberapa hal dapat berkembang dan berubah dalam hitungan hari.

Penyakit batten adalah penyakit langka bawaan yang disebabkan oleh penumpukan limbah dalam sel yang menciptakan efek neurodegneratif, antara lain kebutaan, perubahan perilaku, demensia, hingga kehilangan kemampuan motorik.

Reece Mitchell menderita penyakit batten (YouTube/Nicola McAlley)
Reece Mitchell menderita penyakit batten (YouTube/Nicola McAlley)

Karena langka, penyakit ini pun sulit didiagnosis dan belum diketahui saat lahir.

Reece sendiri pertama kali didiagnosis mengidap autisme dan epilepsi pada 2017, tetapi kejangnya memburuk.

Dokter akhirnya melakukan banyak pemeriksaan dan tes darah dan mendiagnsosis Reece dengan penyakit batten pada Agustus 2018.

Sementara itu untuk menyokong perawatan putranya, Donna menggalang dana secara daring.

Berita Terkait

Berita Terkini