Anak

Heboh 77 Siswa NTT Makan Kotoran Manusia, Hati-Hati Gejala Kronisnya!

Sebanyak 77 siswa NTT dihukum makan kotoran manusia oleh kedua kakak kelasnya karena tak ada yang mengaku menyimpan kotoran di lemari.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi anak sekolah. (Pixabay/Wokandapix)
Ilustrasi anak sekolah. (Pixabay/Wokandapix)

Himedik.com - Sebanyak 77 siswa Nusa Tenggara Timur (NTT) dihukum makan kotoran manusia oleh kakak kelasnya viral di media sosial.. Puluhan siswa itu berasal dari Seminari Menengah Santa Maria Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Mereka adalah murid kelas VII yang dihukum oleh kakak kelasnya makan kotoran manusia. Kejadian ini berawal dari seorang siswa kelas VII membuang kotorannya di kantong plastik dan meletakkan di kamar tidur unit bina SMP Kelas VII.

Dua siswa kelas XII pun marah, tetapi tak ada seorang pun dari siswa kelas VII yang mengaku. Sampai akhirnya mereka mengambil tindakan dengan menghukum semua siswa menjilat kotoran tersebut.

Padahal menghirup, menjilat maupun memakan kotoran manusia atau hewan sangat tidak disarankan. Khususnya kotoran manusia, mengandung banyak bakteri yang menyebabkan penyakit, seperti hepatitis A.

Seseorang yang terkontaminasi bakteri dari feses bisa mengalami gejala mual, diare, muntah hingga demam. Kontaminasi bakteri ini bisa dengan cara menghirupnya, memakannya atau tidak mencuci tangan setelah BAB.

Ilustrasi buang air besar (BAB). (Shutterstock)
Ilustrasi buang air besar (BAB). (Shutterstock)

Tetapi, orangtua yang anaknya mengonsumsi kotoran tidak perlu panik. Dilansir dari Healthline, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah penyakit.

1. Beri anak air minum sebanyak mungkin
2. Cuci muka dan tangan mereka sampai bersih
3. Amati gejala yang dialami mereka seperti keracunan makanan

Meskipun gejala setelah makan kotoran tidak terlalu parah, tetapi beberapa orang mungkin mengalami kondisi berbeda. Orangtua perlu membawa anak ke dokter jika mengalami gejala berikut ini.

1. Dehidrasi
2. Diare berdarah atau darah dalam tinja
3. Kesulitan bernapas
4. Anak terlihat kebingungan

Jika Anak menunjukkan gejala-gejala itu atau gejala tidak reda dalam beberapa minggu, maka mereka sangat membutuhkan bantuan medis.

Berita Terkait

Berita Terkini