Himedik.com - Anak-anak tidak terlahir rasis tapi bisa menjadi rasis di kemudian hari. Oleh karena itu, mendidik anak-anak agar tidak rasis adalah salah satu kunci menekan eksistensi rasisme.
Dilansir dari CNN, langkah pertama untuk menakan rasisme adalah dengan memahami dari mana rasisme berasal, fungsi psikologis dan kognitif yang mendasarinya.
Baca Juga
Obat Asam Lambung Bisa Lawan Virus Corona, Ini Bukti Penelitiannya!
Banyak Warga AS Berkumur Cairan Pemutih untuk Membunuh Virus Corona
Tangan dan Kaki Dingin, Bisa Tanda Kekurangan Zat Besi pada Anak
Mulai Bekerja di Kantor Lagi? Begini Cara Aman Lindungi Diri dari Covid-19
Pria Lanjut Usia Tidak Begitu Khawatir pada Covid-19, Ahli: Perlu Edukasi
Diberi Tahu Hidroksiklorokuin Tidak Cegah Virus Corona, Donald Trump Ngeyel
Hal tersebut dinyatakan oleh May Ling Halim, profesor psikologi di California State University, serta Long Beach, dan Sarah Gaither, asisten profesor psikologi dan ilmu saraf di Duke University.
Menurut Halim, bayi tiga bulan dapat membedakan wajah berdasarkan warna. Sementara, anak berusia 3 tahun sepenuhnya mampu memahami kategori ras dan bahkan hierarki yang menyertainya.
"Kuncinya adalah menerima bahwa kategorisasi ini normal, dan agar tidak bermutasi menjadi rasisme," kata Halim.
Halim dan Gaither mempelajari ras, gender, pengembangan identitas, stereotip, dan persepsi sosial.
"Beberapa karya menunjukkan bahwa jika Anda hanya memberi label seseorang sebagai orang kulit hitam atau Asia atau Latin, tanpa memberikan konteks apa arti label itu, anak-anak dapat secara tidak sengaja menyimpulkan hal yang salah tentang suatu kelompok," kata Gaither.
"Jadi, ketika orangtua, guru, dan anak-anak memberi label pada kelompok ras dan etnis yang berbeda, mereka perlu menumbuhkan kesadaran tentang apa yang kelompok itu lakukan dengan cara yang positif," tambahnya.
![[Suara.com/Aldie Syaf Bhuana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/11/01/50206-ilustrasi-toleransi-agama-suku-ras.jpg)
Pola asuh anak memiliki peranan penting. Menurut Geither, orangtua perlu mendekonstruksi label negatif yang berdasar ras. Selain itu, mereka diharapkan mampu mengakui semua perbedaan antara kelompok ras dan etnis yang berbeda dalam masyarakat.
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa susunan rasial dari jaringan pertemanan orangtua jauh lebih menggambarkan keragaman ras pada anak. Selain itu, orangtua juga perlu menyadari perilaku non-verbal atau bahasa tubuh saat melihat perbedaan ras.
"Orangtua dan pendidik memainkan peran penting dalam membantu anak-anak dari segala usia, mereka perlu menavigasi peristiwa terkini dan berbicara secara terbuka tentang akar sejarah berbagai isme-isme di negara," kata Gaither.
"Belajar bagaimana berbicara tentang hal-hal seperti kebrutalan polisi dan hak istimewa kulit putih membutuhkan banyak latihan, kesabaran, dan keterampilan, terlepas dari siapa kita, tetapi itu adalah kunci untuk membongkar rasisme," imbuhnya.
"Kita perlu saling mendengarkan, belajar dari satu sama lain," kata Gaither lagi.