Himedik.com - Kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia disebut bisa jadi yang tertinggi di dunia. Padahal virus corona kebanyakan akan berisiko pada orang-orang lansia dan tidak membahayakan orang yang muda.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka kematian anak tertinggi di dunia karena virus corona Covid-19.
Baca Juga
Waduh! Peneliti Sebut Ebola Baru di Kongo Berasal dari Hewan
Bibir Membiru Bisa Jadi Tanda Virus Corona Covid-19, Ini Penjelasan Ahli!
Layanan Kesehatan Reproduksi Terganggu saat Pandemi, Bidan Hadapi Tantangan
Cek Risiko Serangan Jantung, Perhatikan Gejala Infeksi Saluran Kemih!
Studi: Susu Lemak Utuh Dapat Mengurangi Risiko Diabetes dan Hipertensi
Dilihat dari Satelit, Pakar Duga Wabah Virus Corona Sudah Ada Sejak Agustus
Dokter anak dan pejabat kesehatan di Indonesia mengatakan tingginya angka kematian anak akibat virus corona disebabkan oleh faktor-faktor yang mendasarinya, khususnya kekurangan gizi, anemia, dan fasilitas kesehatan anak yang tidak memadai.
"Covid-19 membuktikan bahwa kita harus berjuang melawan malnutrisi," kata Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk Covid-19.
Dia mengatakan anak-anak Indonesia terperangkap dalam "lingkaran setan", siklus kekurangan gizi dan anemia yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap virus corona.

Sejak mengumumkan kasus virus corona pertamanya pada bulan Maret, Indonesia telah mencatat 2.000 kematian, tertinggi di Asia Tenggara.
"Sebanyak 715 orang di bawah 18 tahun mengidap virus corona, sementara 28 orang meninggal," menurut dokumen kementerian kesehatan tertanggal 22 Mei.
Laporan ini juga mencatat lebih dari 380 kematian di antara 7.152 anak-anak yang diklasifikasikan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
Bahkan angka resmi untuk anak-anak yang telah meninggal karena virus corona, pada 28 Mei menunjukkan sebesar 2,1 persen dari kematian. Angka tersebut berada di bawah Amerika Serikat di mana mencatat 0,1 persen dari kematian orang di bawah 24 tahun karena virus corona.
Di Brasil, jumlah kematian di bawah usia 19 tahun akibat Covid-19 hanya berkisar 1,2 persen. Di Filipina, kematian berusia di bawah 19 sekitar 2,3 persen dari jumlah total yang terjangkit virus corona.