Anak

Idap Haemoclaria, Gadis 11 Tahun Ini Keluarkan Air Mata Darah

Garis-garis merah air mata darah tiba-tiba akan menetes di pipi anak ini selama beberapa menit, dua hingga tiga kali setiap hari.

Yasinta Rahmawati

ilustrasi menangis - (Unsplash/Luis Galvez)
ilustrasi menangis - (Unsplash/Luis Galvez)

Himedik.com - Fenomena medis aneh terjadi pada seorang gadis berusia 11 tahun yang mengeluarkan air mata darah. Studi kasus tersebut diteliti oleh dokter mata dari All India Institute of Medical Sciences di New Delhi, India, baru-baru ini.

Seperti dilansir dari Science Alert, fenomena medis langka tersebut dikenal sebagai haemoclaria. Menurut ibu sang gadis, munculnya air mata darah telah terjadi setiap hari selama seminggu.

Tanpa rasa sakit atau emosi yang kuat, garis-garis merah tiba-tiba akan menetes di pipi anak selama beberapa menit, dua hingga tiga kali setiap hari.

"Saya takut dengan kesehatan anak saya," kata ibu itu kepada staf. "Darah yang keluar dari matanya mengerikan. Aku harap tidak akan ada episode serupa di masa depan," jelasnya.

Klinik menjalankan serangkaian tes untuk menemukan penyebabnya, namun belum membuahkan hasil. Pasien tidak memiliki riwayat trauma atau penyakit.

Kelenjar air matanya tampak utuh, hasil darahnya jelas. Selain sel darah, cairan yang dipancarkan dari saluran air matanya tidak biasa.

Ilustrasi bocah menangis. (Shutterstock)
Ilustrasi bocah menangis. (Shutterstock)

Para ahli di klinik tidak dapat menemukan satu petunjuk pun yang dapat membantu mereka memahami kasus ini. Meski begitu, saat diamati selama beberapa hari ke depan, anak itu akan terus menangis. Kasus ini diterbitkan dalam BMJ Case Reports.

Fenoemena air mata darah ini bukanlah kali pertama. Sepuluh tahun lalu, National Geographic mendokumentasikan kasus serupa pada seorang gadis India berusia 14 tahun bernama Twinkle Dwivedi.

Pada tahun 2019, sebuah studi medis menggambarkan kasus haemolacria yang mirip dengan yang baru-baru ini terjadi, pada seorang gadis berusia 16 tahun yang dirawat di rumah sakit di Bangladesh.

Mungkin saja dalam beberapa kasus, hormon bisa berperan. Sebuah studi tahun 1991 yang menguji darah tersembunyi atau 'okultis' di air mata 125 sukarelawan sehat menemukan jejak darah di hampir seperlima dari mereka, paling sering selama siklus menstruasi mereka.

Ilustrasi mata lelaki berdarah [shutterstock]
Ilustrasi mata lelaki berdarah [shutterstock]

Di sisi lain, haemoclaria tidak terbatas pada satu jenis kelamin. Sebab 2 tahun yang lalu, seorang pria paruh baya asal Italia dirawat karena darah memancar dari matanya.

Ada banyak kondisi kesehatan lain yang juga dapat membantu menjelaskan beberapa kejadian dari fenomena air mata darah. Contohnya seperti penyakit hemofilia pembekuan darah, atau kelainan pembuluh darah sindrom Osler-Weber-Rendu .

Beberapa obat juga dapat menyebabkan darah bocor ke kelenjar air mata. Berita baiknya adalah tidak ada alasan untuk berpikir bahwa air mata darah perlu keprihatinan berkelanjutan.

Sebab, haemoclaria dapat dengan mudah menghilang atau berhenti sendiri, sama anehnya seperti ketika kondisi itu tiba-tiba muncul.

Berita Terkait

Berita Terkini