Anak

Sepertiga Pasien Covid-19 Anak Tak Bergejala, Amankan Kembali ke Sekolah?

Anak-anak umumnya memang tak mengembangkan gejala parah atau bahkan tanpa gejala saat terinfeksi Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi anak sekolah - (Pixabay/sasint)
Ilustrasi anak sekolah - (Pixabay/sasint)

Himedik.com - Sekitar 30 persen atat sepertiga anak-anak yang terinfeksi virus corona Covid-19 tidak menunjukkan gejala atau asimptomatik. Hal ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan apakah sekolah tatap muka aman dilaksanakan kembali. 

Melansir dari Times of India, penelitian ini mengonfirmasi bahwa anak-anak yang didiagnosis dengan Covid-19 mungkin hanya mewakili sebagian kecil dari mereka yang terinfeksi. Penelitian ini menganalisis hasil dari 2.463 anak di Alberta, Kanada pada Maret hingga September. Studi ini telah terbit pada jurnal CMAJ.

"Kekhawatiran dari perspektif kesehatan masyarakat adalah bahwa mungkin ada banyak Covid-19 yang beredar di masyarakat yang bahkan tidak disadari orang," kata Finlay McAlister, salah satu penulis studi dari Fakultas Universitas Alberta, Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Kanada.

"Ketika kami melihat laporan 1.200 kasus baru per hari di provinsi Alberta, itu mungkin hanya puncak gunung es di mana kemungkinan ada banyak orang yang tidak tahu bahwa mereka mengidap Covid-19 dan berpotensi menyebarkannya," imbuhnya.

Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)

Dari 2.463 anak, 1.987 hasil tesnya menunjukkan positif untuk Covid-19 dan 476 memiliki hasil negatif. Mereka yang dites positif, 714 di antaranya atau sekitar 36 persen dilaporkan tidak menunjukkan gejala.

"Sejauh yang kami tahu, anak-anak lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkan penyakit dibandingkan orang dewasa, tetapi risikonya tidak nol," kata McAlister.

Para peneliti juga menemukan bahwa batuk, pilek, dan sakit tenggorokan adalah tiga gejala paling umum di antara anak-anak dengan infeksi Covis-19. Batuk mencapai 25 persen, pilek 19 persen, dan sakit tenggorokan 16 persen kasus.

"Beberapa penderita Covid-19 merasa sehat dan tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya sehingga mereka bersosialisasi dengan teman-teman dan secara tidak sengaja menyebarkan virus tersebut, dan saya pikir itu masalah besarnya," tambahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini