Anak

Susu Formula Adalah Alternatif ASI yang Menyehatkan, tapi Ada Tantangannya!

Ketahui apa tantangan menjadikan susu formula sebagai alternatif ASI.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi bayi minum susu (Pixabay/StockSnap)
Ilustrasi bayi minum susu (Pixabay/StockSnap)

Himedik.com - Menyusui bisa menjadi pengalaman luar biasa bagi ibu dan bayi. Memilih antara memberi ASI atau susu formula juga menjadi keputusan besar bagi orang tua baru.

Para ahli kesehatan percaya bahwa ASI merupakan pilihan terbaik bagi bayi yang sedang tumbuh. Tetapi, tidak semua ibu dapat melakukannya akibat beberapa faktor, seperti kenyamanan, gaya hidup, maupun kondisi medis.

Menurut laman Kids Health Organization, bagi ibu yang tidak bisa menyusui ASI atau memutuskan untuk tidak menyusui, susu formula merupakan alternatif yang sehat.

Susu formula juga memberi bayi nutrisi yang bayi butuhkan untuk tumbuh serta berkembang.

Memang, beberapa ibu khawatir jika mereka tidak akan terikat dengan bayi apabila tidak menyusui sendiri. Tetapi sebenarnya, ibu yang penuh kasih akan selalu menciptakan ikatan khusus dengan anak-anaknya.

Ilustrasi susu. (Shutterstock)
Ilustrasi susu. (Shutterstock)

Memberi makan, terlepas dari caranya, adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ikatan tersebut.

Pemberian Susu Formula

Susu formula diproduksi dalam kondisi steril dan merupakan alternatif bergizi untuk ASI. Bahkan, susu formula mengandung beberapa vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan bayi.

Namun, seperti halnya menyusui, ada beberapa tantangan tersendiri yang perlu dipetimbangkan dalam memutuskan memberikan susu formula, yakni:

1. Kekurangan antibodi

Tak satu pun dari antibodi yang ditemukan dalam ASI ada dalam susu formula yang diproduksi. Jadi susu formula tidak dapat memberi bayi perlindungan tambahan terhadap infeksi dan penyakit seperti yang diberikan ASI.

2. Harus selalu tersedia

Penting untuk selalu memiliki persediaan yang diperlukan, termasuk botol dan dot bersih. Jika tidak, bayi akan kelaparan dan menjadi sangat rewel.

Bayi memerlukan susu 8 hingga 10 kali dalam periode 24 jam, orang tua dapat kewalahan apabila tidak siap dan terorganisir.

3. Pengeluaran

Susu formula bisa mahal, dan bentuk bubuk lah yang paling murah. Kandungan di dalamnya juga menentukan seberapa mahalnya susu formula, misalnya susu kedelai dan hypoallergenic.

4. Kemungkinan menyebabkan sembelit dan menghasilkan gas

Bayi yang diberi susu formula mungkin memiliki lebih banyak gas dan buang air besar lebih kencang daripada bayi yang diberi ASI.

Saat Anda menimbang pro dan kontra, bicarakan dengan dokter untuk membantu memutuskan yang terbaik. Anda juga akan memiliki banyak informasi tentang keputusan yang akan dibuat.

Berita Terkait

Berita Terkini