Anak

Gejala Covid-19 Omicron Pada Bayi, Salah Satunya Batuk 'Menggonggong'

Data menunjukkan 42% usia pasien Covid-19 anak sekarang di bawah satu tahun, naik dari 31% pada gelombang varian-varian sebelumnya.

Rosiana Chozanah

Perawat memasangkan pelindung wajah pada seorang bayi baru lahir (Facebook)
Perawat memasangkan pelindung wajah pada seorang bayi baru lahir (Facebook)

Himedik.com - Covid-19 akibat varian Omicron terus menginfeksi masyarakat. Strain baru ini juga memicu peningkatan rawat inap bayi di rumah sakit. Namun, kebanyakan dari mereka hanya mengalami gejala demam dan pilek.

Data menunjukkan 42% usia pasien Covid-19 anak sekarang di bawah satu tahun, naik dari 31% pada gelombang varian-varian sebelumnya.

Namun, para dokter dalam Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat atau Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) mengatakan bahwa pasien anak-anak itu tidak sakit dan sebagian besar dirawat sebagai tindakan pencegahan.

Tetapi, sejauh ini hanya ada 171 kasus antara 14 Desember hingga 6 Januari di Inggris, dengan satu penelitian menunjukkan hanya satu dari 55 kasus Covid-19 pada anak yang membutuhkan perawatan intensif karena demam tinggi.

Ilustrasi bayi sakit (Pexels)
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)

Presiden Royal College of Pediatrics and Child Health, Camilla Kingdon, pun menjelaskan bahwa sebagian besar para bayi ini hanya mengalami gejala ringan.

"Ini bukan bayi yang sakit. Mereka diperiksa untuk waktu singkat untuk penyelidikan. Faktanya, sebagian besar sang ibu melaporkan (anaknya) pilek, sedikit pusing dan demam ringan," jelas Kingdon, dilansir The Sun.

Selain gejala di atas, bayi yang terinfeksi Omicron juga umumnya mengalami pilek, batuk 'menggonggong', batuk biasa, dan ruam kulit.

"Rata-rata lama tinggal sangat rendah dan hampir tidak ada dari mereka yang membutuhkan oksigen atau bantuan lain" tambah profesor di University College London, Russell Viner.

Ia melanjutkan, "Beberapa dari mereka mendapat antibiotik tetapi hanya karena cara kami merawat anak-anak yang demam, terutama bayi, yang harus sangat berhati-hati."

Berita Terkait

Berita Terkini