Anak

Viral Dokter RSUD Jombang Potong Kepala Bayi, Ini Risiko Distonia Bahu!

Distonia bahu yang dialami bayi meninggal di RSUD Jombang itu berbahaya bagi ibu bila dipaksakan.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi bayi baru lahir. (thinkstock)
Ilustrasi bayi baru lahir. (thinkstock)

Himedik.com - Kasus bayi meninggal karena distonia bahu di RSUD Jombang Jawa Timur menjadi sorotan, karena dokter harus melakukan tindakan pemisahan organ tubuh bayi untuk menyelamatkan nyawa ibunya.

Karena proses persalinan yang dilakukan mulai pukul 18.30 WIB ini, sang ibu berhasil mengejan sampai kepala bayi keluar. Kemudian, persalinan mengalami kemacetan akibat distosia bahu.

Karena bahu bayi yang masih tersangkut di jalan lahir itulah, dokter harus memisah kepala dan leher bayi. Mereka kemudian melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan badan bayinya.

Sebagian besar kondisi ibu dan bayi yang mengalami distosia bahu akan membaik dengan sendirinya. Tapi dilansir dari March of Dimes, kondisi ini bisa menyebabkan beberapa masalah pada bayi, antara lain:

Ilustrasi bayi (unsplash.com/Kelly Sikkema)
Ilustrasi bayi (unsplash.com/Kelly Sikkema)
  1. Patah tulang selangka dan lengan
  2. Kerusakan pada saraf pleksus brakialis, yakni kondisi yang bisa menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada lengan atau bahu
  3. Kurangnya oksigen ke tubuh (asfiksia), yang bisa memicu cedera otak hingga kematian

Tak hanya pada bayi, distosia bahu juga bisa memicu beberapa masalah pada ibu hingga membahayakan nyawanya. Beberapa di antaranya, yakni:

  1. Pendarahan postpartum, yakni pendarahan hebat setelah melahirkan
  2. Robekan serius pada perineum (antara vagina dan rektum)
  3. Ruptur uteris, yakni robekan rahim selama persalinan.

Berita Terkait

Berita Terkini