Info

Sangat Mudah, Ini Cara Atasi Rasa Takut Terhadap Jarum Suntik

Kamu bakalan tidak takut lagi.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Jarum suntik. (pixabay)
Jarum suntik. (pixabay)

Himedik.com - Bicara soal jarum suntik, tentu masih banyak yang setuju jika lebih baik mengonsumsi obat daripada bersentuhan dengan benda ajaib itu.

Ya, kamu mungkin salah satu yang setuju jika lebih baik kamu minum obat atau bahkan kamu pernah berpikir, ''Berapa pun jumlah obatnya, saya lebih baik pilih itu.''

Tidak heran masih banyak yang takut dengan salah satu prosedur medis ini, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Melihat jarum disuntik ke kulit, cairan dimasukkan atau darah yang dihisap melalui tabung suntikan membuat beberapa orang bahkan fobia.

Fobia yang melibatkan jarum suntik dikenal sebagai trypanophobia. Ada beberapa penyebab kenapa kamu menjadi fobia dengan benda kecil ini.

1. Rasa peka terhadap sakit yang melibatkan jarum suntik. Biasanya ini diturunkan secara genetik dan bisa menyebabkan rasa cemas, jantung berdetak cepat, atau tekanan darah tinggi.

2. Kenangan yang tercipta akan masa lalu. Hanya dengan melihat jarum bisa saja kamu sudah ketakutan.

Jarum suntik. (pixabay)
Jarum suntik. (pixabay)

Mereka yang mengalami fobia ini akan berusaha menjauh dari jarum suntik. Rasa panik, cemas, keringat bahkan detak jantung tidak stabil apabila mereka akan menjalani prosedur itu.

Kali ini HiMedik sudah merangkum beberapa cara untuk mengatasi rasa takut jarum suntik.

1. Terapi pemaparan

Terapi ini merupakan terapi yang mengubah respon mental dan fisik seseorang terhadap jarum suntik. Ini memang terdengar menakutkan, namun dalam terapi ini akan menggunakan jarum lebih sering.

Biasanya akan menggunakan foto jarum atau dalam bentuk jarum asli. Penderita akan memegang jarum (bisa jarum asli) dan membayangkan bagaimana jarum disuntik ke tubuh.

2. Obat

Mereka yang terlalu stres bisa mendapatkan penanganan berupa obat untuk membuat pikiran menjadi lebih rileks. Obat ini biasanya digunakan saat ingin tes darah atau vaksin.

3. Terapi perilaku kognitif

Pada umumnya, terapi ini hanya perlu keterbukaan terhadap ahli terapis. Kamu hanya diminta bercerita soal perasaanmu terhadap jarum suntik.

Ini akan mengubah anggapanmu terhadap jarum, membuatmu lebih percaya diri sehingga bisa menghadapi kondisi ketika kamu akan disuntik.

Berita Terkait

Berita Terkini