Info

Hati-hati, Tirai Rumah Sakit Menyimpan Bakteri Berbahaya

Tirai privasi di kamar rumah sakit dapat menjadi sarang bakteri resisten antibiotik yang berbahaya.

Stephanus Aranditio | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi tirai privasi rumah sakit. (pixabay/vitalworks)
Ilustrasi tirai privasi rumah sakit. (pixabay/vitalworks)

Himedik.com - Dalam sebuah penelitian terbaru yang dimuat dalam American Journal of Infection Control, para peneliti menilai tingkat kontaminasi bakteri pada 10 tirai privasi yang baru dicuci di Unit Luka Bakar/Plastik Regional Pusat Layanan Kesehatan di Winnipeg, Kanada. Empat tirai ditempatkan di empat tempat tidur dalam satu ruangan, empat lainnya ditempatkan di dua kamar ganda, dan dua sisanya di area yang tidak terkena kontak langsung dengan pasien atau perawat. Selanjutnya, tirai dipantau selama 21 hari.

Setelah digantung, tirai di kamar pasien menjadi semakin terkontaminasi, dan pada hari ke-14, 88 persen tirai dinyatakan positif bakteri resisten Staphylococcus aureus (MRSA), yang menimbulkan ancaman serius bagi pasien. Padahal, tak ada satu pun tirai yang ditempatkan di kamar pasien terkontaminasi MRSA.

Maka dari itu, para peneliti mengambil sampel dari area di mana orang-orang memegang tirai, dan hasilnya menunjukkan bahwa kontaminasi berasal dari kontak langsung. Sedangkan tirai yang tidak ditempatkan di ruang pasien tetap bersih sepanjang 21 hari.

''Kami tahu bahwa tirai privasi menimbulkan risiko tinggi terjadinya kontaminasi silang karena mereka sering disentuh tetapi jarang diganti,'' papar penulis penelitian, Kevin Shek.

''Tingginya tingkat kontaminasi yang kami lihat pada hari ke-14 mungkin merupakan waktu yang tepat untuk melakukan intervensi, baik dengan membersihkan atau mengganti tirai,'' imbuhnya.

''Menjaga kebersihan lingkungan pasien merupakan hal penting dalam mencegah infeksi yang terkait dengan kesehatan. Ini karena tirai privasi bisa menjadi cara penularan penyakit. Maka dari itu diperlukan jadwal pembersihan rutin, serta usaha lain yang lebih potensial untuk melindungi pasien dari bahaya ketika mendapat perawatan di rumah sakit,'' papar Janet Haas selaku Presiden APIC (Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology).

Berita Terkait

Berita Terkini