Info

Lionel Messi Ungkap Rutin Disuntik Hormon Saat Masih Kecil, Ini Penyebabnya

Messi menjalani terapi suntik hormon sejak umur 8 tahun.

Agung Pratnyawan | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Lionel Messi - (Instagram/@leomessi)
Lionel Messi - (Instagram/@leomessi)

Himedik.com - Pesepak bola Barcelona Lionel Messi terang-terangan mengungkapkan bahwa di masa kecilnya, ia harus menjalani terapi suntik hormon. Pasalnya, saat itu ia didiagnosis dengan gangguan hormon pertumbuhan (GHD).

Karena gangguan perawakan pendek idiopatik itu, tiap malam Messi harus menyuntik kakinya sendiri untuk membantu pertumbuhan tubuhnya.

"Aku menyuntik kakiku sekali setiap malam," katanya kepada America TV. "Aku mulai melakukannya pada usia 12 tahun. Itu bukan sesuatu yang begitu berkesan untukku."

Messi menambahkan, "Awalnya orang tuaku memberiku suntikan sejak aku berusia delapan tahun sampai sampai aku bisa sendiri. Itu adalah jarum kecil. Tidak sakit, itu adalah sesuatu yang rutin aku lakukan dan akulakukan dengan normal."

HiMedik.com mengutip Daily Mail, Rabu (20/3/2019), terapi tersebut juga membuat pengeluaran keluarganya membengkak. Orang tua Messi dikabarkan harus mengeluarkan biaya hingga Rp18,6 juta setiap bulan untuk suntikan hormon itu, sampai akhirnya klub pertama sang striker Argentina, Newell's Old Boys, menawarkan bantuan untuk membayarnya.

Lionel Messi - (Instagram/@leomessi)
Lionel Messi - (Instagram/@leomessi)

Saat masih berusia 13 tahun, Messi kemudian dijemput oleh Barcelona dan pindah dari Amerika Selatan pada 2001 untuk berlatih di akademi La Masia, yang terkenal.

Para 'raksasa Catalunya' lalu menawarkan bantuan untuk membayar semua perawatan medis sampai Messi menyelesaikan suntikan pada tahun berikutnya.

Menurut situs web Great Ormond Street Hospital, GHD lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. Gejala utamanya adalah pertumbuhan melambat atau berhenti sejak usia dua atau tiga tahun.

Meskipun anak-anak dengan kekurangan hormon pertumbuhan bertumbuh dengan lambat, mereka tumbuh sesuai proporsi. Artinya, panjang lengan dan kaki mereka tetap pada rasio yang sama dengan dada dan perut mereka.

Wajah orang-orang dengan GHD mungkin juga terlihat lebih muda dari usianya. Mereka juga bisa terlihat lebih gemuk daripada anak-anak lain.

"Pubertas dapat terjadi lebih lambat dari biasanya atau tidak terjadi sama sekali," ungkap pihak Great Ormond Street Hospital.

Berita Terkait

Berita Terkini