Info

Kerusuhan di Depan Kantor Bawaslu, Ini Efek Samping Gas Air Mata!

Massa terlihat melemparkan petasan dan batu ke arah polisi.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Massa aksi penolak hasil Pemilu 2019 yang sudah membubarkan diri, ternyata kembali lagi ke depan gedung Badan Pengawas Pemilu, Selasa (21/5/2019) malam. Massa berteriak dan bahkan menantang Polisi. [Suara.com/Fakhri]
Massa aksi penolak hasil Pemilu 2019 yang sudah membubarkan diri, ternyata kembali lagi ke depan gedung Badan Pengawas Pemilu, Selasa (21/5/2019) malam. Massa berteriak dan bahkan menantang Polisi. [Suara.com/Fakhri]

Himedik.com - Demo di depan kantor Bawaslu RI berujung kericuhan, Rabu (21/5/2019) sekitar pukul 22.00 WIB. Massa yang tak dikenal menantang polisi. 

Bentrokan kembali terjadi ketika massa pendemo tetap bertahan di kawasan sekitar gedung Bawaslu dini hari.

Dilansir dari Suara.com,  bentrokan tersebut pun berujung ricuh ketika aparat kepolisian berusaha menggiring massa membubarkan diri sekitar pukul 00.41 WIB.

Massa terlihat melemparkan petasan dan batu ke arah polisi. Sebagai balasan, aparat kepolisian pun menembakkan gas air mata setelah memberi peringatan tapi massa tidak mau bubar.

Perlu diketahui gas air mata mengandung sejumlah senyawa kimia, terutama Chlorobenzylidine malononitrile (CS), Chloroacetophenone (CN), Dibenzoxazepine (CR), dan Oleoresin Capsicum (OC).

Pasta gigi hingga bawang dipercaya mampu meminimalisir efek samping gas air mata (Suara.com/Shutterstock)
Pasta gigi hingga bawang dipercaya mampu meminimalisir efek samping gas air mata (Suara.com/Shutterstock)

Fungsi dari gas air mata memang untuk mengontrol kerusuhan atau peperangan.

Melansir dari thecut.com, orang yang terpapar gas air mata biasanya akan merasakan nyeri di bagian mata yang menyebabkan sekresi air mata.

Beberapa orang mungkin merasa seolah banjir air mata dan lemas sesaat setelah terkena gas air mata.

Selain itu, orang yang terpapar gas air mata juga akan mengalami kesulitan bernapas, mata gatal, gangguan penglihatan, ingusan, air liur hingga ruam atau luka bakar pada kulit.

Efek samping gas air mata ini bisa berlangsung selama 30 menit atau lebih tergantung jumlah dan lamanya paparan gas air mata.

Meski begitu, belum ada studi yang menyatakan bahwa paparan gas air mata ini bisa berdampak jangka panjang pada penglihatan maupun kesehatan.

Tetapi, sebuah penelitian menyatakan bahwa papara gas air mata yang tak segera ditangani bisa menyebabkan peradangan parah yang berlangsung cukup lama hingga luka bakar kimiawi pada kulit.

Berita Terkait

Berita Terkini