Info

Empat Tanda Gejala Covid-19 pada Mata, Kenali Perubahannya

Para peneliti di Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Italia telah menemukan virus corona dapat bertahan di mata hingga 21 hari, kenali tandanya!

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi mata merah. (pixabay/agnesliinnea)
Ilustrasi mata merah. (pixabay/agnesliinnea)

Himedik.com - Mata merah, berair, bengkak dan sensitif terhadap cahaya bisa jadi empat tanda gejala Covid-19. Hal tersebut dilaporkan oleh peneliti di Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Italia dan diterbitkan di Journal Annals of Internal Medicine.

Melansir dari Express, pasien Covid-19 pertama Italia yang dikonfirmasi menunjukkan tanda-tanda virus di matanya yang bahkan bertahan lama setelah virus meninggalkan tubuhnya.

Ini menandakan bagaimana mata bisa menyimpan petunjuk kemungkinan infeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kongesti konjungtiva adalah gejala Covid-19.

Gejala konjungtivitis virus bervariasi, namun ditandai dengan mata merah dan mengeluarkan air yang berlebihan. Kelopak mata juga bisa menjadi bengkak dan sensitif terhadap cahaya.

Konjungtivitis di mata terjadi karena peradangan konjungtiva yang merupakan membran tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata bagian dalam kelopak mata.

Ilustrasi pria sakit mata. (Unsplash/christopher lemercier)
Ilustrasi pria sakit mata. (Unsplash/christopher lemercier)

Kondisi ini berkembang karena penumpukan peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus termasuk Covid-19.

Beberapa gejala yang dijelaskan oleh pasien termasuk mata kemerahan, mata mengganjal seperti berpasir atau keluarnya air mata.

Vincente Diaz, dokter mata merinci gejala peringatan yang ditemukan di mata menandakan kemungkinan infeksi Covid-19.

"Banyak penyakit virus dapat mempengaruhi mata, biasanya menyebabkan tipe konjungtivitis folikular. Kami belajar bahwa Covid-19 dapat memengaruhi konjungtiva pada persentase orang yang rendah," kata dokter Diaz.

Ilustrasi mata. (unsplash)
Ilustrasi mata. (unsplash)

"Mereka yang menunjukkan gejala okular menular, artinya virus dapat ditularkan melalui sekresi mata," tambahnya

Perawat AS, Chelsey Earnest berbicara kepada CNN untuk memperingatkan tanda peringatan lain yang tidak biasa ditemukan di mata.

"Ini adalah sesuatu yang saya saksikan pada semua pasien. Mereka memiliki, seperti alergi pada mata," kata Earnest.

"Bagian putih mata tidak merah. Ini lebih seperti mereka memiliki bayangan mata merah di bagian luar mata mereka," tambahnya.

Melansir dari CNN, Earnest menyatakan bahwa rumah sakitnya memiliki pasien yang hanya memiliki gejala mata merah sebagai satu-satunya gejala. Pasien tersebut bahkan meninggal setelah dirawat.

Berita Terkait

Berita Terkini