Info

Virus Corona Menginfeksi Cerpelai hingga Mati, Jadi Kasus Pertama di AS!

Peneliti sedang melakukan nekropsi terhadap bangkai cerpelai untuk diidentifikasi.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Cerpelai (Pixabay)
Cerpelai (Pixabay)

Himedik.com - Setelah menginfeksi kucing dan anjing, kali ini virus corona Covid-19 juga menginfeksi hewan lain, yakni cerpelai. Kasus ini diyakini sebagai insiden pertama di Amerika Serikat.

Laboratorium Layanan Hewan Nasional (NVSL) Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menemukan ada lima kasus infeksi di dua peternakan cerpelai di Utah.

Pihak Laboratorium Diagnostik Hewan Utah telah melakukan nekropsi pada beberapa bangkai cerpelai yang mati di peternakan.

Tindakan ini dilakukan setelah mereka menerima laporan adanya kasus kematian carpelai yang sangat tinggi. Kini kedua pertanian sudah dikarantina sepenuhnya.

Ilustrasi cerpelai bisa menularkan virus Corona. (Shutterstock)
Ilustrasi cerpelai (Shutterstock)

Departemen Pertanian dan Pangan Utah melaporkan bahwa petani yang melakukan kontak langsung dengan hewan juga positif Covid-19.

"Ini adalah kasus pertama SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi di cerpelai di Amerika Serikat. Peternakan yang terkena dampak juga melaporkan kasus positif Covid-19 pada orang yang melakukan kontak dengan cerpelai," kata mereka dalam rilis berita.

Sebelum Amerika Serikat, kasus seperti ini juga pernah ditemukan di beberapa peternakan cerpelai di Belanda, Spanyol, serta Denmark.

"USDA telah memantau dengan cermat wabah ini dan baru-baru ini mengeluarkan dokumen yang berisi panduan untuk peternakan cerpelai di AS," sambung mereka, dilansir Fox News.

Ilustrasi cerpelai (Antara)
Ilustrasi cerpelai (Antara)

Badan kesehatan setempat mengatakan bahwa hewan, seperti cerpelai, memainkan peran penting dalam menyebarkan virus corona ke manusia.

"Berdasarkan informasi terbatas yang tersedia hingga saat ini, risiko hewan menyebarkan SARS-CoV-2 ke manusia tergolong rendah," lanjut mereka.

USDA mengatakan dalam pernyataannya bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana Covid-19 memengaruhi beberapa spesies yang berbeda dan apakah hewan dapat menjadi penyebab penyebaran virus.

Berita Terkait

Berita Terkini