Info

Sindrom Inflamasi Multisistem, Penyakit Misterius akibat Virus Corona

CDC sebut virus corona Covid-19 bisa memicu penyakit misterius yang berupa peradangan.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Himedik.com - Virus corona Covid-19 bisa memicu berbagai komplikasi serius pada penderitanya.  Sebuah laporan baru menemukan jenis penyakit misterius terkait virus corona Covid-19 yang menyerang anak-anak dan orang dewasa.

Laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), memperingatkan bahwa sindrom inflamasi multisistem (MIS-A) bisa berakibat fatal pada orang dewasa.

MIS-A pertama kali diidentifikasi menyerang anak-anak pada April 2020 yang menyebabkan peradangan pada beberapa organ tubuh.

Ada beberapa gejala utama kondisi ini, termasuk demam lebih dari 5 hari, ruam, kelenjar bengkak di leher, bibir kering, pecah-pecah, jari tangan atau kaki merah, mata merah dan diare.

Penelitian telah menunjukkan bahwa MIS-A terkait dengan virus corona Covid-19. Karena, banyak pasien positif virus corona Covid-19 memiliki antibodi yang melawannya dan menunjukkan adanya infeksi baru-baru ini.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Kini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mengidentifikasi 27 kasus MIS-A pada orang dewasa usia 21 hingga 50 tahun.

Dalam laporan tersebut, penelitian yang dipimpin oleh Dr Sapna Bamrah Morris, mengatakan 27 pasien memiliki gejala kardiovaskular, gastrointestinal, dermatologis dan neurologis tanpa penyakit pernapasan parah.

Pada waktu bersamaan, 27 pasien itu juga dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19. Lalu, peneliti menyoroti sindrom inflamasi multisistem pada puluhan pasien tersebut.

"Laporan pasien ini menyoroti penyakit yang dikenal sebagai sindrom inflamasi multisistem pada orang dewasa (MIS-A), heterogenitas tanda dan gejala klinis serta pengujian antibodi yang mengidentifikasi kasus serupa pada orang dewasa," jelas Dr Sapna dikutip dari Mirror UK.

Berdasarkan temuan itu, para peneliti menyerukan penelitian lebih lanjut tentang MIS-A. Peneliti mungkin perlu melakukan pengujian virus corona, termasuk pengujian antibodi untuk mengenali dan merawat orang dewasa dengan MIS-A.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami patogenesis dan efek jangka panjang dari kodisi ini. Pada akhirnya, memperkuat upaya pencegahan mungkin bisa membantu membatasi penyebaran virus corona Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini