Wanita

Akibat Infeksi Langka, Otak Wanita Ini Jadi Encer Seperti Bubur

Berdasarkan hasil CT scan ada luka sepanjang 1,5 sentimeter di bagian belakang tengkorak wanita itu.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi hasil CT scan otak. (shutterstock)
Ilustrasi hasil CT scan otak. (shutterstock)

Himedik.com - Alih-alih ingin sembuh dari infeksi sinus kronis, seorang wanita justru meninggal akibat amoeba pemakan otak. Nahasnya, wanita berusia 69 tahun asal Seattle, AS itu meninggal setelah menggunakan semprotan hidung untuk mengobati sinusnya. 

Peristiwa ini bermula saat wanita yang tak disebutkan namanya itu pergi ke dokter untuk mengobati infeksi sinus. Dokter lantas menyarankan agar ia membersihkan rongga hidung dengan air. Tapi ia tidak menggunakan air steril seperti yang direkomendasikan.

Setelah setahun, wanita itu mulai mengalami sitkom tak biasa, seperti kulit kemerahan dan luka di sekitar hidungnya. Kondisi semakin parah setelah ia kejang-kejang serta tangan kirinya gemetar tanpa terkendali.

Dr Charles Cobbs, MD, yang merawat perempuan itu pun mulai menduga terjadi masalah pada otak. Dugaannya pun benar, berdasarkan hasil CT scan ada luka sepanjang 1,5 sentimeter di bagian belakang tengkorak wanita itu.

Karena luka seperti itu banyak terjadi pada penderita tumor otak, tim dokter akhirnya melakukan tindakan operasi. ''Ketika saya mengoperasi pasien itu, ada bagian otaknya, yang ukurannya sebesar bola golf, telah melembek seperti bubur darah," ungkapnya, seperti dikutip IFL Science.

Setelah diteliti, otak wanita tersebut melembek karena dimakan oleh amoeba pemakan otak bernama balamuthia mandrillaris. Infeksi amoeba bisa menyebar dari hidung ke otak melalui pembuluh darah. 

Dr Cobbs mengatakan, ada waktu-waktu di mana pasien tidak bisa mengingat identitasnya, dan menunjukkan gejala seperti orang pikun. "Gejalanya datang berturut-turut, mulai dari gemetar tak terkontrol, mati rasa di bagian tubuh, dan gejala pikun yang muncul," jelasnya.

Perempuan tersebut akhirnya mengalami koma akibat otak yang tak mampu menunjang kehidupannya. Setelah berdiskusi dengan keluarga, sang perempuan akhirnya dilepaskan dari life support dan meninggal.

Berita Terkait

Berita Terkini