Himedik.com - Usia kandungan Syahnaz Sadiqah kini memasuki bulan keempat. Ia dan suaminya, Jeje Govinda baru saja menggelar pengajian di rumah sang kakak, Raffi Ahmad.
Memasuki trimester kedua, Syahnaz mengaku mengalami perubahan dalam hal nafsu makan.
Baca Juga
Makan Kacang sejak Trimester Awal Kehamilan, Ibu Akan Lahirkan Anak Cerdas!
Pasutri Wajib Tahu, Ini Alasan Penting Merencanakan Kehamilan
Tak Hanya Berat Bayi Kurang, Ini Risiko Kehamilan saat Remaja
Calon Ibu Wajib Tahu! Begini Cara Mencegah Stunting Sejak Sebelum Kehamilan
Selain Kaki, Ini 5 Bagian Tubuh yang Alami Pembengkakan Selama Kehamilan
"Empat bulan ini sih enak ya, mualnya udah ilang, muntahnya udah ilang, nafsu makannya banyak banget sekarang," jelas Syahnaz saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (25/8/2019).
Selama trimester kedua, seorang wanita hamil harus tetap menjaga nutrisinya.
Melansir Medical News Today, berikut nutrisi yang dibutuhkan wanita hamil di trimester kedua.
1. Zat besi
Zat besi membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selama kehamilan, zat besi memasok oksigen ke bayi yang sedang berkembang.
Jika kekurangan zat besi, ibu hamil bisa mengalami anemia. Dan ini bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti kelahiran prematur serta depresi pasca melahirkan. Asupan zat besi harian yang disarankan adalah 27 miligram.
2. Protein
Selama hamil, seorang wanita harus mengonsumsi 75 hingga 100 gram protein setiap hari untuk membantu otak bayi dan jaringan lainnya tumbuh.
Protein juga diperlukan untuk pertumbuhan rahim dan payudara sang ibu.
3. Kalsium
Asupan kalsium selama kehamilan adalah 1000 miligram. Tetapi, jika ibu hamil berusia di bawah 18 tahun, mereka harus mengonsumsi 1.300 miligram kalsium setiap harinya.
Kalsium membantu tulang dan gigi bayi terbentuk, serta memainkan peran dalam kelancaran otot, saraf, dan sistem peredaran darah.
4. Folat
Folat adalah vitamin B. Bentuk sintetis folat disebut asam folat.
Folat sangat penting selama kehamilan karena membantu mencegah cacat tabung saraf, termasuk spina bifida, dan mengurangi risiko persalinan prematur.