Wanita

Suami Minta Ayu Dewi Sterilisasi, Efektifkah untuk Mencegah Kehamilan?

Ayu Dewi diminta melakukan sterlisasi oleh suaminya setelah melahirkan anak ketiganya beberapa waktu lalu.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

Ayu Dewi diminta sterilisasi (Suara.com/Wahyu Tri Laksono)
Ayu Dewi diminta sterilisasi (Suara.com/Wahyu Tri Laksono)

Himedik.com - Presenter Ayu Dewi baru saja melahirkan anak ketiganya melalui operasi caesar beberapa hari lalu. Regi Datau, suami Ayu Dewi pun memintanya melakukan sterilisasi untuk mencegah kehamilan secara permanen.

Ayu Dewi yang mendengar permintaan suaminya pun sempat terkejut. Ia lantas menolaknya karena masih ingin memiliki anak dengan cara alami.

"Kemarin di ruang tunggu, lagi sama yang nunggu gue, disuruh steril sama laki gue," kata Ayu di RS Medistra, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2019).

Menurut Ayu Dewi, seorang wanita yang sudah disterilisasi hanya bisa hamil jika melakukan program bayi tabung. Padahal prosesnya cukup rumit, panjang dan tidak seperti orang biasa.

Seperti yang Anda ketahui sterilisasi wanita yang juga dikenal tubektomi merupakan tindakan pencegahan kehamilan yang bersifat permanen. Cara kerjanya dengan memotong atau mengikat saluran tuba falopi.

Secara umum, metode sterilisasi pada wanita ini 99 persen sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Anda tidak perlu khawatir lagi untuk melindungi diri ketika berhubungan seks agar tak terjadi kehamilan.

ilustrasi ibu hamil (Pixabay/alessandraamendess)
ilustrasi ibu hamil (Pixabay/alessandraamendess)

Tetapi, apakah masih ada kemungkinan wanita yang sudah sterilisasi mengalami kehamilan tak terduga? Melansir dari Medical News Today, faktanya jarang terjadi seorang wanita yang sudah sterilisasi mengalami kehamilan.

Meski begitu, Anda masih ada kemungkinan mengalami kehamilan tak terduga jika tuba falopi telah tumbuh kembali seiring berjalannya waktu. Dalam beberapa kasus, kehamilan juga mungkin saja terjadi jika ahli bedah melakukan prosedur yang salah.

Sementara komunitas medis menganggap ligasi tuba sebagai metode permanen kontrasepsi. Jadi, hanya sekitar 1 dari 200 wanita hamil setelah menjalani prosedur ini.

Jika seorang wanita menginginkannya, seorang ahli bedah dapat membalikkan ligasi tuba dengan menggabungkannya kembali dengan tuba falopi. Namun, hanya sekitar 50-80 persen wanita yang bisa hamil setelah operasi pembalikan.

Ilustrasi tes kehamilan. (Shutterstock)
Ilustrasi tes kehamilan. (Shutterstock)

Karena itu, wanita yang sudah melakukan sterilisasi masih harus waspada terhadap tanda-tanda kehamilan, terutama bagi Anda yang berisiko mengalami kehamilan ektopik.

Gejala kehamilan meliputi:

1. Mengidam makanan tertentu dan keengganan terhadap orang lain
2. Nyeri di payudara
3. Telat menstruasi
4. Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan
5. Mual dan sering buang air kecil

Berita Terkait

Berita Terkini