Wanita

Jenazah Lina Mantan Istri Sule Diautopsi, Seperti Apa Prosedurnya?

Jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Sule masih dalam proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi autopsi - (Pixabay/sasint)
Ilustrasi autopsi - (Pixabay/sasint)

Himedik.com - Proses autopsi jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Sule tengah menjadi perhatian publik. Proses ini guna menindaklanjuti laporan Rizky Febian yang menduga ada kejanggalan dalam penyebab kematian ibunya, Lina.

Kabarnya, Rizky Febian mengajukan laporan itu lantaran menduga adanya kejanggalan pada penyebab kematian ibunya, Lina.

Pihak kepolisian lantas membongkar makam Lina Jubaedah untuk melakukan proses autopsi pada Kamis (9/1/2020) lalu.

Seperti yang Anda ketahui, biasanya proses autopsi dilakukan jika penyebab kematian seseorang tidak jelas. Begitu pula jika Anda merasa ada anggota keluarga yang meninggal dunia secara tak wajar atau janggal.

Sebelum melakukan proses autopsi, dilansir oleh webmd.com, biasanya dokter juga akan meminta izin dari pihak keluarga untuk mengambil tindakan. Selain itu, dokter mungkin bakal menanyakan beberapa informasi mengenai jenazah.

Dokter melakukan proses autopsi ini dengan memeriksa bagian dalam dan luar tubuh jenazah. Dokter juga dapat mengeluarkan organ dalam tubuh jenazah untuk mengumpulkan sampel jaringan atau cairan tubuh seperti darah.

Ilustrasi seorang wanita jalani operasi caesar tanpa dibius (Pixabay/skeeze)
Ilustrasi autopsi. (Pixabay/skeeze)

Tindakan autopsi ini biasanya memakan waktu 1 hingga 2 jam. Biasanya, para ahli cukup untuk mengetahui penyebab kematian seseorang selama waktu itu.

Dalam kasus lain, Anda mungkin mesti menunggu sampai hasil laboratorium untuk mencari tanda-tanda obat, racun atau penyakit. Biasanya proses ini membutuhkan waktu beberapa hari hingga hitungan minggu.

Dilansir oleh livescience.com, autopsi dimulai dengan pemeriksaan tubuh bagian luar untuk membantu menemukan identitas, menemukan bukti, serta mencari penyebab kematian.

Ahli patologi bakal  memulainya dengan menimbang dan mengukur tubuh, mencatat pakaian subjek, barang-barang berharga dan karakteristik seperti warna mata, warna rambut, panjang rambut, usia dan jenis kelamin.

Setelah itu, dokter akan melepaskan pakaian atau kain yang terlilit di tubuh jenazah untuk mencari residu bubuk mesiu, cat serpihan atau endapan lainnya, serta mengidentifikasi tanda-tanda seperti bekas luka atau cedera.

Terkadang, sinar X juga diperlukan untuk mengungkap kelainan tulang, lokasi peluru atau benda lain. Sedangkan, sinar ultraviolet bisa membantu mendeteksi residu tertentu.

Jika diperlukan pemeriksaan internal, ahli patalogi akan mengangkat dan membedah organ dada, perut, panggul, serta otak. Tindakan ini akan menghasilkan sedikit darah yang berasal dari gravitasi.

Berita Terkait

Berita Terkini