Wanita

Masih Banyak Wanita Hamil yang Alami Serangan Jantung, Ini Penjelasan Pakar

Penyakit jantung juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi serangan jantung - (Shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung - (Shutterstock)

Himedik.com - Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu hamil. Masih banyak wanita yang mengalami serangan jantung selama kehamilan dan tak lama setelah melahirkan, lapor The Health Site.

Sebuah studi juga menunjukkan sekitar satu dari empat kehamilan atau kematian postpartum disebabkan oleh komplikasi kardiovaskular. Secara khusus, hipertensi memengaruhi sebanyak satu dari 10 wanita dan menyebabkan peningkatan gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

Alasan naiknya masalah jantung pada ibu hamil, menurut peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas New York, kemungkinan karena kenyataan banyak wanita yang memilih untuk menunda kehamilan.

Seorang wanita berusia 35 hingga 39 tahun lima kali lebih mungkin mengalami serangan jantung saat hamil daripada wanita berusia 20-an. Sedangkan wanita berusia awal 40-an memiliki kemungkinan 10 kali lebih banyak untuk mengalami serangan jantung.

Ilustrasi serangan jantung. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung. (Sumber: Shutterstock)

Di sisi lain, tingkat obestas dan diabetes, yang merupakan faktor penyakit jantung, meningkat pada wanita di usia subur. Peneliti pun mengatakan ini bisa menjadi kemungkinan lain di balik meningkatnya penyakit jantung pada ibu hamil.

Wanita yang memiliki faktor risiko, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan merokok, juga berada pada risiko tertinggi serangan jantung.

Namun sayangnya, serangan jantung juga dapat terjadi pada wanita sehat.

Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh wanita selama kehamilan yang mungkin membuatnya lebih rentan terhadap penyakit jantung, kata Dr. Nathaniel Smilowitz, seorang ahli jantung intervensi di NYU Langone Health di New York City.

Selama kehamilan pun, jumlah darah dalam tubuh meningkat, serta perubahan hormon yang substansial dapat membuat lebih banyak tekanan pada pembuluh darah. Stres secara emosional dan fisik juga dapat menyebabkan komplikasi jantung.

Smilowitz menambahkan bahwa risiko mungkin tetap tinggi pasca melahirkan karena dibutuhkan beberapa waktu bagi tubuh wanita untuk kembali ke keadaan sebelum hamil.

 

Berita Terkait

Berita Terkini