Wanita

Bukan Cokelat, Warga China Beri Kekasihnya Buket Masker untuk Valentine

Hal itu dilakukan mengingat COVID-19 masih mewabah.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Buket bunga tulip - (Pixabay/Free-Photos)
Buket bunga tulip - (Pixabay/Free-Photos)

Himedik.com - Umumnya, saat Hari Valentine orang-orang memberi hadiah bunga atau cokelat kepada pasangan mereka. Namun di China, tradisi tersebut berubah akibat virus corona atau COVID-19, yang hingga kini masih mewabah di sana.

Alih-alih cokelat, banyak orang memberi pasangannya satu buket masker bedah. Bahkan, ada yang memberi satu kotak masker berwarna merah muda dengan tambahan bunga mawar di dalam kotak tersebut.

Hadiah-hadiah ini pun ramai diperbincangkan di media sosial milik China, Weibo.

"Hadiah untuk Hari Valentine. Apa yang ingin kau dapatkan? Masker atau antiseptik dengan alkohol 75 persen?" tulis salah seorang warganet, dilansir EKD.me.

Banyak dari mereka yang mengaku kesulitan mendapatkan masker. Jadi, hadiah semacam ini sama saja menunjukkan rasa sayang yang diberikan pada kekasih.

Buket masker (Weibo)
Buket masker (Weibo)

"Jika seorang gadis menerima buket masker, maka mereka dapat mempertimbangkan untuk menikahi pria itu. Sekarang sangat sulit untuk membeli masker. Pria itu mungkin menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menemukannya," ujar pengguna Weibo lain.

"Aku tidak pernah mengira bahwa masker akan jadi hadiah khusus untuk Hari Valentine. Jika kau memberi masker, berarti kau benar-banar kaya," kata salah seorang warganet dari Shanghai.

Jasa pengantar buket masker (Weibo)
Jasa pengantar buket masker (Weibo)

Meski semua orang berusaha untuk tetap tinggal di dalam rumah karena takut terinfeksi virus, beberapa jasa pengantar barang terlihat masih mau mengirimkan karangan tersebut sesuai alamat yang dituju.

Diketahui, hingga Jumat (14/2/2020) malam, virus corona sudah menginfeksi 63 ribu orang dan menyebabkan 1.300 kematian di seluruh dunia.

Berita Terkait

Berita Terkini