Wanita

Ketidakseimbangan Estrogen Bisa Picu Masalah Kesehatan, Simak 6 Tandanya

Perempuan yang mengalami ketidakseimbangan estrogen bisa mengalami berbagai kondisi kesehatan.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi sembelit. (shutterstock)
Ilustrasi sembelit. (shutterstock)

Himedik.com - Hormon estrogen memengaruhi semua perubahan tubuh dari anak-anak ke remaja hingga saat menopause. Hormon ini sangat penting karena berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan. 

Melansir dari Healthshots, estrogen juga menjaga kadar kolesterol, melindungi tulang, menjaga suasana hati, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jika hormon estrogen tidak seimbang, maka akan ada beberapa kondisi yang bisa Anda rasakan, antara lain:

1. Kenaikan berat badan secara tiba-tiba

Jika Anda mengalami fluktuasi berat badan, kondisi ini bisa menjadi pertanda ketidakseimbangan hormon estrogen. Estrogen mengirimkan sinyal ke tubuh Anda untuk mulai menyimpan lemak yang menyebabkan sebagian penambahan berat badan.

2. Perubahan pada kulit dan rambut

Ketidakseimbangan hormon estrogen juga memengaruhi kulit dan rambut. Rambut rontok, kebotakan, dan jerawat tiba-tiba adalah hal yang kebanyakan orang amati jika terjadi ketidakseimbangan hormon. Faktanya, pertumbuhan rambut wajah pada perempuan juga sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan estrogen.

3. Sakit kepala berulang

Estrogen banyak hubungannya dengan otak. Itulah mengapa tiba-tiba naik atau turunnya kadar hormon ini menyebabkan  sakit kepala atau serangan migrain.

4. Kelelahan

Saat hormon memberi sinyal pada tubuh untuk menyimpan lemak, Anda cenderung merasa lelah dan malas sepanjang waktu. Bahkan setelah makan, Anda tidak merasa segar kembali.

5. Masalah tidur

Ada hormon lain yang disebut progesteron. Hormon ini membantu mendorong tidur. Ketika estrogen berlebihan, hormon ini cenderung mengalahkan fungsi progesteron yang menyebabkan Anda mengalami masalah tidur.

6. Sembelit

Ketidakseimbangan hormon estrogen juga berdampak pada usus Anda. Pada dasarnya, ini merusak proses pencernaan, dan membuatnya lambat.

Berita Terkait

Berita Terkini