Wanita

Tidak Hanya saat Menstruasi, Masa Ovulasi juga Bikin Perut Kram!

Berbeda dengan nyeri haid yang tajam, nyeri ovulasi juga bisa tumpul atau tajam.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi (urgentcarefl.com)
Ilustrasi (urgentcarefl.com)

Himedik.com - Masa subur atau masa ovulasi yang terjadi dua minggu sebelum hari menstruasi dimulai, juga dapat menyebabkan nyeri panggul.

Nyeri ovulasi ini terjadi ketika ovarium mulai menampung sel telur yang akan segera dikeluarkan. Proses ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit.

Berbeda dengan nyeri haid yang tajam, nyeri ovulasi juga bisa tumpul atau tajam. Biasanya dirasakan di satu sisi panggul, tergantung ovarium bagian mana yang melepaskan sel telur, lapor Insider.

Tanda ovulasi lain selain nyeri adalah jumlah keputihan yang meningkat; basah, jernih, elastis, nyeri payudara, peningkatan libido dan pendarahan ringan.

"Secara keseluruhan nyeri ovulasi tidak akan bertahan lebih dari beberapa jam. Sebagai perbandingan, nyeri haid bisa berlangsung selama beberapa hari," jelas Felice Gersh, MD, obgyn di Integrative Medical Group of Irvine, California.

Ilustrasi perempuan sedang menstruasi (Shutterstock)
Ilustrasi nyeri ovulasi (Shutterstock)

Namun, jika rasa sakit saat ovulasi tiba-tiba dan parah serta berlangsung selama lebih dari beberapa jam, atau disertai dengan mual, muntah, pusing, dan seks yang menyakitkan, maka harus segera diperiksakan ke dokter.

Nyeri ovulasi hingga ke tingkat tersebut bisa merupakan tanda kondisi lain, seperti endometriosis atau kista ovarium.

Gejala nyeri ovulasi sebenarnya dapat membantu seseorang menentukan kapan mereka sedang berovulasi, yang merupakan lima hari paling subur dalam siklus menstruasi seseorang.

Namun, rasa sakit bukanlah jaminan orang tersebut sedang berovulasi dan itu mungkin terjadi setelah sel telur dilepaskan.

Oleh karena itu, yang terbaik adalah menggunakan kalkulator ovulasi selain melacak gejalanya, seperti suhu tubuh dan keputihan.

Berita Terkait

Berita Terkini