Wanita

Rambut Rontok setelah Melahirkan? Normal Kok!

Rambut rontok sangat umum terjadi saat maupun setelah kehamilan.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi rambut rontok.
Ilustrasi rambut rontok.

Himedik.com - Beberapa faktor seperti stres, fluktuasi hormonal dan kondisi medis yang menyertai kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan rambut.

Selama kehamilan, tubuh cenderung memproduksi estrogen dalam jumlah tinggi, hormon yang membantu rambut tumbuh lebih tebal dan lebih kuat dan menunda rambut bergerak ke fase telogen (penumpahan). Dalam kebanyakan kasus, efek ini paling terlihat pada trimester ketiga.

Namun, pada saat-saat tertentu, beberapa wanita mengalami kerontokan rambut yang bisa jadi merupakan efek samping dari morning sickness yang berkepanjangan dan diabetes gestasional.

Selain itu, dilansir dari Healthshots, perubahan hormonal selama kehamilan bervariasi pada setiap individu dan dapat mencekik sensitivitas folikel rambut, membuatnya rontok dan kehilangan volume.

Kondisi kerontokan rambut selama kehamilan ini disebut 'telogen effluvium' dan biasanya terjadi pada trimester pertama karena keseimbangan hormon berubah secara dramatis untuk mendukung pertumbuhan bayi.

Ilustrasi rambut rontok. (freepik.com)
Ilustrasi rambut rontok. (freepik.com)

Beberapa wanita juga bisa mengalami kerontokan rambut dalam 1-3 bulan setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena penurunan jumlah estrogen yang diproduksi oleh tubuh.

Di sisi lain, penghentian konsumsi pil KB, keguguran, aborsi atau lahir mati dapat menyebabkan seseorang mengalami kerontokan rambut karena fluks pada hormon, terutama estrogen.

Pada dasarnya, kerontokan rambut dapat dipicu oleh peristiwa apa pun yang melibatkan perubahan keseimbangan hormon estrogen dalam sistem tubuh wanita.

Untuk mengatasi kerontokan rambut, makan makanan yang sehat dan seimbang yang kaya nutrisi seperti protein, kalsium dan zat besi dapat membantu.

Ada juga vitamin prenatal tertentu yang dapat Anda konsumsi dengan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengatasi penipisan rambut.

Selain itu, faktor eksternal seperti bagaimana seseorang mengikat, menata dan merawat rambut juga perlu diperhatikan. Misalnya, hindari kepang yang ketat, sanggul dan kuncir kuda karena dapat menarik rambut dan membuatnya rontok.

Hal lain yang tidak boleh dilakukan adalah menggunakan rol panas dan pengeriting rambut atau perawatan rambut permanen lainnya karena dapat berdampak buruk pada kesehatan rambut.

Berita Terkait

Berita Terkini