Wanita

Novia Widyasari Sempat Dipaksa Aborsi 2 Kali dengan Mengonsumsi 2 Obat Ini

Dari hasil penyelidikan, NWR sempat melakukan aborsi sebanyak dua kali, pada Maret 2020 dan Agustus 2021.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)

Himedik.com - Beberapa hari ini viral kasus bunuh diri seorang mahasiswi bernama Novia Widyasari (NWR) di tempat pemakaman umum (TPU) di daerah Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (2/12/2021) lalu.

Bersamaan dengan ini, sebuah utas yang dibagikan oleh akun @belawsz pun viral. Utas yang dibuat oleh teman NWR tersebut berisi curahan hati NWR sebelum meninggal dunia.

NWR mengaku bahwa ia sempat menjadi korban perkosaan oleh kekasihnya, seorang polisi berpangkat Bripda, yakni Randy Bagus (RB). Korban pun sempat hamil dan RB memaksa NWR untuk menggugurkan kandungannya.

Dari hasil penyelidikan, NWR sempat melakukan aborsi sebanyak dua kali, pada Maret 2020 dengan menggunakan obat postinor dan Agustus 2021 menggunakan obat cytotec.

“Mereka berdua memang melakukan, jadi ketika diketahui positif, mereka sama-sama membeli obatnya, baik yang pertama maupun yang kedua. Usia kandungan yang pertama masih mingguan, yang kedua berusia 4 bulan,” kata Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo.

Ilustrasi obat Benadryl (Pexels)
Ilustrasi obat (Pexels)

Dari penyelidikan tersebut, apa sebenarnya obat postinor dan cytotec?

  • Postinor

Berdasarkan laman resmi Postinor Pill, obat postinor merupakan kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan sebelum terjadi pembuahan.

Obat ini dikonsumsi dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seksual, setelah itu pada 12 jam setelah minum obat yang pertama.

Cara bekerjanya adalah dengan menunda pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi) dengan bantuan hormon progestin Levonorgestrel. Semakin cepat seorang wanita mengonsumsi postinor, maka semakin efektif obatnya bekerja.

Namun, sebenarnya postinor bukanlah pil aborsi.

"Obat tidak memiliki efek pada penghambatan implantasi, dan tidak menganggu kehamilan. Artinya, obat tidak memiliki efek aborsi dan tidak akan membahayakan kehamilan atau bayi yang sudah mapan," tulis perusahaan.

  • Cytotec

Menurut Hello Sehat, cytotec merupakan bat untuk mencegah tukak lambung akibat mengonsumsi obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen.

Bahan aktif obat ini adalah misoprostol. Cara kerjanya adalah dengan mengurangi kadar asam di lambung, sehingga mencegah terbentuknya luka atau tukak di lambung.

Di samping itu, cytotec memang umum digunakan sebagai obat aborsi. Untuk aborsi, obat ini digunakan bersamaan dengan obat lain, seperti mifepristone.

Menurut dokter umum Aloisia Permata Sari, cytotec efektif sebagai obat aborsi apabila dikonsumsi selama kehamilan trimester pertama. Pada trimester kedua dan ketiga, tindakan aborsi yang aman adalah tindakan operasi.

Namun, aborsi yang dilakukan tanpa indikasi medis memiliki risiko, seperti pendarahan, kerusakan rahim, infeksi, radang panggul, hingga kemandulan atau infertilitas.

Berita Terkait

Berita Terkini