Anak

Sering Bawa Bayi ke Bioskop? Waspada Bahaya Ini

Ada kekhawatiran bayi akan mengalami gangguan pendengaran saat diajak ke bioskop.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi ibu bawa anak ke bioskop. (journal.sociolla.com)
Ilustrasi ibu bawa anak ke bioskop. (journal.sociolla.com)

Himedik.com - Bagi pasangan muda yang baru memiliki anak, kerap kali timbul hasrat ingin nonton film di bioskop. Entah karena filmnya bagus atau sekedar menyalurkan keinginan masa muda. 

Tapi, keinginan tersebut terkadang harus dikubur dalam-dalam lantaran memiliki anak yang masih bayi. Jika tidak bisa ditahan, banyak orangtua yang terpaksa mengajak bayinya ke bioskop.

Hal tersebut sebetulnya sah-sah saja dilakukan. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan saat membawa bayi ke bioskop. 

Menurut  Staf Departemen Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Bedah Kepala Leher, dr Harim Priyono, SpTHT-KL(K), ada kekhawatiran bayi akan mengalami gangguan pendengaran saat diajak ke bioskop.

"Bukan permasalahan boleh atau tidaknya bayi dibawa masuk ke dalam bioskop. Tapi pemicu utama adalah intensitas bunyi yang dikeluarkan dari speaker-nya," kata dr Harim Priyono, yang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

dr Harim Priyono memaparkan, tak hanya di bioskop, juga seperti area permainan tingkat volume suara tinggi yang ada di pusat perbelanjaan juga dapat berpengaruh pada pendengaran bayi.

"Asalkan tidak lebih dari 3 jam non stop di depan speaker ya masih aman. Beda cerita dengan pekerja ground crew pesawat. Suara deru di bawah pesawat itu bisa mencapai volume lebih dari 200 db. Hal yang terjadi, tidak lebih dari setengah jam, sel rambut pada telinga akan lelah," tegas dr Harim Priyono.

Bahaya membawa bayi nonton di biokop. (journal.sociolla.com)
Bahaya membawa bayi nonton di biokop. (journal.sociolla.com)

Toleransi Kebisingan yang Aman

Sementara itu, berdasarkan data dari The Children’s Hearing Institute, toleransi kebisingan maksimal yang dapat diterima oleh anak kecil adalah 85 db, sedangkan untuk bayi berada pada kisaran 50db. Suara percakapan normal (bukan di bioskop) berkisar di angka 60db.

Dilansir dari Healthy Hearing, suara percakapan normal di bioskop berada pada kisaran 85-90db, yang artinya suara keras di bioskop seperti suara tembakan, tabrakan, suara mengagetkan dan lainnya bisa mencapai angka 98db yang setara dengan suara kereta lewat atau suara take off pesawat terbang.

Film animasi ‘Stork‘ yang ditujukan untuk anak-anak saja, memiliki kisaran suara 85 db. Tetapi ada satu adegan dengan suara yang mencapai 99.3 db. Sedangkan, film ‘Deepwater Horizon‘ yang penuh dengan adegan ledakan memiliki suara yang mencapai 104.9 db.

Menurut Kit Frank, AuD, audiologis dari NYU Langone Medical Center, jika mendengarkan suara dengan desibel di atas angka 100, bahkan hanya untuk satu menit, dapat memicu gangguan pendengaran. Hal ini juga didukung oleh hasil riset The National Institute on Deafness and Other Communication Disorder yang menyatakan bahwa anak kecil terkena paparan suara di atas 85 db dalam jangka waktu lama mengakibatkan Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) atau hilangnya kemampuan pendengaran karena faktor kebisingan.

Jangankan anak kecil atau bayi, orang dewasa pun terkadang merasa pusing atau telinga ‘kebas’ setelah menonton film dengan banyak suara keras di bioskop. Karena alasan ini, negara Swiss bahkan mengeluarkan larangan untuk anak di bawah tujuh tahun menonton bioskop.

Selain alasan kesehatan terkait suara, orangtua juga perlu memperhatikan rating film yang akan ditonton. Dikutip dari artikel Ammy, umumnya film memiliki beberapa jenis rating usia penonton. Antara lain rate G (general audiences) yang aman disaksikan oleh berbagai usia, rate PG-13 (Parental Guidance-13) yang sebaiknya ditonton anak di bawah usia 13 tahun dengan pengawasan orangtua. Lalu ada rate R (restricted) yang artinya film ini diperuntukkan bagi anak di atas usia 17 tahun, tetapi harus mendapat pengawasan orangtua. 

Berita Terkait

Berita Terkini