Anak

Idap Atrofi Otak, Anak Jevier Justin Dilarikan ke Rumah Sakit

Celebral atrophy atau atrofi otak adalah kondisi yang ditandai dengan sel otak menyusut atau berkurang.

Rauhanda Riyantama

Jevier Justin dan sang istri, Tiffany Justin. (Instagram/tiff.justin)
Jevier Justin dan sang istri, Tiffany Justin. (Instagram/tiff.justin)

Himedik.com - Warganet kembali dikejutkan dengan musibah yang menimpa pembawa acara Jevier Justin. Lantaran ia harus membawa anaknya Shannuel Favory Justin ke rumah sakit karena kejang-kejang pada Jumat (10/8/2018).

Kisah tersebut Jevier Justin bagikan lewat unggahan di akun Instagram pribadinya. Diketahui Shannuel terkena penyakit bernama cerebral atrophy atau yang biasa dikenal dengan atrofi otak.

"Shan divonis dokter terkena cerebral atrophy. Yaitu keadaan di mana ia lahir tidak menangis dan asupan udara ke otak terganggu, akibatnya ada brain injury, lingkar kepala jadi tidak sebesar normal dan otaknya belum berkembang dengan sempurna," tulis Jevier Justin dalam akun instagram.

Dikutip dari Healthline, celebral atrophy adalah kondisi yang ditandai dengan sel otak menyusut atau berkurang. Akibatnya, interaksi antar sel pada otak menjadi berkurang. Umumnya kondisi ini terjadi seiring umur yang semakin tua, tapi tidak menutup kemungkinan penyakit ini dapat terjadi pada anak-anak.

Beberapa penyebab dari penyakit ini adalah karena adanya benturan pada otak, faktor genetik serta sindrom cushing atau gangguan hormon yang langka pada anak-anak. Gejala yang ditimbulkan antara lain kejang-kejang, otot menjadi kaku dan gangguan dalam berkomunikasi.

Gejala atrofi otak

Dilansir dari Hellosehat, cerebral atrophy dapat ditandai dengan berbagai penyakit otak. Antara lain sebagai berikut.

  1. Demensia
    Demensia ditandai dengan penurunan kemampuan memori dan fungsi inteligensia secara perlahan serta dapat mengganggu kemampuan untuk bekerja dan berinteraksi sosial secara signifikan. Penyusutan ukuran otak pada demensia menyebabkan penderitanya mengalami gangguan orientasi, kesulitan untuk belajar dan berpikir abstrak, kesulitan mengenali ruang serta gangguan fungsi eksekutif seperti pengambilan keputusan, mengatur dan mengurutkan benda.

  2. Kejang
    Kejang dapat berupa berbagai gejala yang ditandai dengan disorientasi, gerakan berulang, kehilangan kesadaran, dan konvulsi atau proses kontraksi dan relaksasi otot yang sangat cepat.

  3. Aphasia
    Aphasia merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk berkomunikasi,, terutama gangguan dalam berbicara dan mengerti suatu bahasa. Aphasia dapat bersifat reseptif yaitu kesulitan untuk memahami percakapan dan ekspresif yaitu kesulitan dalam menentukan pemilihan kalimat dan kesulitan untuk mengatakan kalimat atau frasa yang utuh.

Perlu diketahui, cerebral atrophy merupakan kondisi permanen karena kerusakan dan penurunan volume atau ukuran otak. Jadi tindakan yang dapat dilakukan adalah pencegahan dan perlambatan atrofi pada sel otak.

Pencegahan secara umum dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit pada pembuluh darah otak. Serta perubahan gaya hidup dengan aktif beraktivitas fisik dan suplementasi vitamin B (vitamin B12, B6 dan folat) diketahui dapat memperlambat proses kerusakan otak.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini