Anak

Lima Faktor yang Bisa Bikin Anak Berisiko Terkena DM Tipe 2

Gejala DM tipe 2 meliputi seringnya infeksi yang dialami, kelelahan ekstrem, pandangan kabur, dan beberapa area kulit yang gelap.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

DM tipe 2 pada anak. (pixabay)
DM tipe 2 pada anak. (pixabay)

Himedik.com - Saat ini peningkatan penyakit diabetes melitus tipe 2 pada anak semakin menjadi pehatian. Untuk itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui berbagai faktor risiko yang memungkinkan si kecil menderita penyakit ini.

Saat si kecil menderita DM tipe 2, gejala yang timbul meliputi seringnya infeksi yang dialami, kelelahan ekstrem, pandangan kabur, dan beberapa area kulit yang gelap.

Tidak hanya itu, luka yang lambat sembuh, haus dan lapar yang berlebihan serta sering buang air kecil juga menjadi gejala si buah hati menderita DM tipe 2.

Gejala-gejala di atas tentu bisa saja dialami oleh orang dewasa. Dilansir dari Mayoclinic, kali ini HiMedik sudah merangkum lima faktor risiko yang bisa bikin anak berisiko terkena DM tipe 2.

1. Gen

Risiko anak mengalami diabetes tipe 2 meningkat jika salah satu orangtuanya mengalami penyakit ini.

DM tipe 2 pada anak. (Get It: Joburg East)
DM tipe 2 pada anak. (Get It: Joburg East)

2. Umur dan jenis kelamin

Banyak anak yang terkena diabetes tipe 2 pada awal pubertas. Remaja perempuan cenderung berisiko terkena penyakit ini dibandingkan dengan remaja laki-laki.

3. Berat lahir dan diabetes gestasional

Bobot lahir yang rendah dan ibu yang menderita diabetes gestasional (kondisi kadar gula darah tinggi yang terjadi pada wanita hamil) bisa berdampak pada anak.

4. Malas olahraga

Semakin anak tidak aktif berolahraga maka semakin besar ia berisiko terkena diabetes tipe 2.

Aktivitas fisik membantu anak mengendalikan berat badannya sehingga sel dalam tubuh bisa lebih responsif terhadap insulin.

5. Obesitas

Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama dari diabetes melitus tipe 2.

Semakin banyak jaringan lemak, terutama di dalam otot dan kulit di sekitar perut maka semakin banyak sel tubuh menjadi insulin.

Sebagai orangtua, pastikan agar anak mendapatkan asupan yang sehat. Biasakan membawa bekal dari rumah sehingga mengecilkan kemungkinan anak jajan sembarangan.

Selain itu, perbiasakan anak untuk sering berolahraga, cukup dengan bersepeda keliling kompleks rumah atau sekedar berjalan kaki 30 menit.

Berita Terkait

Berita Terkini