Himedik.com - Melahirkan menjadi saat yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi para ibu.
Senang bahwa sebentar lagi sang buah hati akan hadir, namun tidak bisa ditutupi jika pasti ada ketakutan yang terlintas di saat ini.
Baca Juga
Deretan Diet yang Populer Sepanjang Tahun 2018
Baru Genap 3 Tahun, Bocah Ini Idap Penyakit Langka nan Mengerikan
Hobi Nyinyir, Bernarkah Termasuk Gangguan Jiwa?
Gejala Serangan Jantung Pada Wanita Berbeda dengan Pria
Bayi Laki-laki Ini Tenggelam Setelah Ditinggal Ibunya Dua Menit
Obat Ibuprofen Cair untuk Bayi Ditarik
Ibu Wajib Baca, Inilah Bedanya Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan
Sungguh Kejam, Cerita Perawat yang Habisi Nyawa Ratusan Bayi
Rajin Jemur Bayi, Ini Manfaat Bagi Sang Buah Hati
Di saat ini, biasanya para ibu akan diberikan suntikan pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit.
Namun berbeda dengan apa yang dialami Nikki Bell. Ia melahirkan bayi dengan berat 5 kg tanpa pereda nyeri.
Seperti yang kita tahu, berat rata-rata seorang bayi ketika dilahirkan adalah 3,5 kg. Sedangkan batas wajarnya berada pada rentang 2,5 - 4,5 kg.
Nikki Bell, wanita asal Syned, Australia ini baru-baru melahirkan anak laki-laki yang ia beri nama Parker.
Ia melahirkan tanpa bantuan penghilang rasa sakit. Dengan berat bayi seperti itu, Pihak rumah sakit Blacktown Hospital pun menganggap ini merupakan rekor bayi terbesar yang pernah ada.
''Ini merupakan kelahiran alami tanpa komplikasi,'' ungkap Blacktown Midwifery Group.
'Kami senang Parker dan ibunya dalam keadaan baik,'' ungkap pihak rumah sakit.
Sebagai informasi, bayi yang lahir dengan berat badan berlebih disebut juga dengan makrosomia.
Bayi yang tergolong makrosomia umumnya lahir dengan berat badan lebih dari 4,5 kg.
Ibu hamil yang mengalami diabetes, atau memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, berisiko melahirkan bayi dengan berat badan di atas batas normal.
Janin dengan berat badan berlebih di dalam kandungan bisa menyebabkan gangguan pada proses persalinan, misalnya kehilangan darah, perineum robek, atau tulang ekor rusak.
Meski jarang terjadi, bayi yang berukuran besar juga dapat mengalami distosia atau bagian pundak bayi tersangkut di tulang kelamin saat persalinan, sehingga dapat menyebabkan tulang leher bayi patah.
Penting untuk ibu hamil terus memantau kesehatan janin dengan rutin memeriksakan kandungan.