Anak

Anak 4 Tahun Saksikan Ayahnya Ditikam, Begini Bahayanya bagi Psikologis

Sang anak berusia 4 tahun menyaksikan aksi bejatnya tersebut

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi anak trauma dan ketakutan (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi anak trauma dan ketakutan (Pixabay/Free-Photos)

Himedik.com - Sebuah kejadian nahas menimpa seorang pria di Rusia Barat. Ia ditikam istrinya hanya karena hal sepele.

Slava Davydkin (43) terbunuh setelah mengeluh masakan istrinya terasa hambar. Ia mengeluh karena tidak ada cukup garam di piring yang dia berikan ketika para tamu datang ke rumah mereka di wilayah Penza.

Istrinya Evgenia (31) menunggu sampai suaminya tertidur dan menikamnya sampai mati di depan anak mereka yang berusia empat tahun , menurut laporan daily mail.

Dia kemudian mengaku menikam suaminya menggunakan pisau. Sebelumnya, mereka sempat bertengkar karena makanan yang hambar.

Sang suami memberitahukan istrinya bahwa kekurangan garam berarti ia tidak mencintainya.

Perselisihan berlanjut setelah para tamu dan sepasang suami istri tersebut pergi tidur. Ia pun menikam sang suami sebanyak 35 kali.

Ilustrasi pria dan wanita bertengkar (Pixabay/Josethestoryteller)
Ilustrasi pria dan wanita bertengkar (Pixabay/Josethestoryteller)

Setelah selesai menghabisi nyawa sang suami, ia membangunkan salah seorang tamu lelaki untuk memanggil ambulans. Para medis menyatakan pria tersebut tewas di tempat kejadian.

Komite Investigasi Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Selama interogasinya, terdakwa menjelaskan alasan perselisihan antara pasangan itu diduga karena hidangan hambar yang disajikan di meja."

Davydkin mengatakan kepadanya bahwa itu menunjukkan istrinya tidak mencintainya.

"Jika dia mencintainya, akan ada lebih banyak garam dalam makanan. Pemilik rumah itu menyinggung istrinya dan mencoba memukulnya. Wanita itu marah, mengambil pisau dan menewaskan sedikitnya 35 luka tusuk pada suaminya," isi pernyataan tersebut. 

Selama interogasi, terdakwa menjelaskan bahwa ini bukan konflik pertama dalam keluarga mereka. Dalam kata-katanya, pasangan itu selalu bertindak sebagai pemicu pertengkaran.

Pria yang dibunuh tersebut sebelumnya telah menikah dan memiliki seorang putri yang berusia 19 tahun bersama mantan istrinya.

Laporan-laporan tidak menyebutkan secara persis masakan apa yang telah dimasak oleh sang istri.

Sementara itu, melansir dorightbykids, banyak orang dewasa menganggap, kekerasan tidak memengaruhi anak-anak atau mereka berpikir, anak-anak terlalu muda untuk tahu apa yang terjadi. Padahal anak-anak bisa melihat dan mendengar lebih banyak daripada yang kita percayai.

Kekerasan yang terjadi pada anak dapat memengaruhi perkembangan anak-anak dan dapat memiliki efek yang berbeda, tergantung pada tahap perkembangan anak.

Anak-anak yang mengalami kekerasan atau menjadi saksi kekerasan lebih mungkin mengalami beberapa masalah, seperti trauma, gangguan makan, depresi, penyalahgunaan zat, agresi, dan kenakalan.

Berita Terkait

Berita Terkini