Anak

Tragis! Orang Tua Cerai, Anak Disiksa dan Dipasung Ibu Tiri hingga Lumpuh

Seakan tak cukup alami siksaan, sang anak divonis idap leukemia.

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Anak Aisyah yang alami penyiksaan. (Instagram/save.fakta86)
Anak Aisyah yang alami penyiksaan. (Instagram/save.fakta86)

Himedik.com - Pernikahan harusnya menjadi momen yang membahagiakan bagi dua insan yang saling mencintai. Sayangnya, tinggal dalam satu atap tidak memberikan jaminan perasaan cinta yang dimiliki tumbuh semakin dalam.

Hadirnya orang ketiga menjadi satu dari sekian penyebab mengapa hal itu terjadi. Dan hal itu dialami oleh Martha Eugenia, wanita dari Amerika Latin Colombia.

Tiga tahun pernikahannya dengan pria asal Indonesia dan telah dikaruniai seorang anak perempuan, harus berujung cerai karena suami menikah dengan pembantunya.

Mirisnya hak asuh anak jatuh pada suami dan tragisnya sang anak malah disiksa hingga lumpuh dan mengalami gangguan penglihatan. Berikut cerita lengkapnya yang dikutip dari akun Instagram @save.fakta86.

Anak aisyah yang alami penyiksaan. (Instagram/save.fakta86)
Anak aisyah yang alami penyiksaan. (Instagram/save.fakta86)

"Nama aslinya Martha Eugenia asal dari amerika latin colombia.... .
Bertemu dengan laki2 indonesia di kapal pesiar lalu mereka menikah dan beliau masuk islam dan mengganti namanya menjadi Aisyah annisa,mereka dikaruniai seorang anak perempuan, tiga tahun pernikahannya suaminya menikahi pembantu mereka dan dia dicerai tanpa hak asuh anak.... .
Dia yg orang asing dan tidak faham hukum indonesia hanya pasrah dan hidup terlunta2 dari belas kasih orang lain... .

Pernah jadi pembantu bahkan pernah tinggal di pemakaman umum selama berbulan2... .
Sekian lama mencari anaknya akhirnya dia mendapatkan alamat mantan suaminya, dengan berbekal tekad yang kuat untuk mengambil anaknya dia pun pergi ke rumah mantan suaminya, namun kenyataan yg dia dapatkan sungguh menyakitkan, anak gadisnya lumpuh karena dipasung dikandang kambing selama sebelas tahun oleh ibu tirinya, di badannya banyak terdapat bekas penyiksaan, di kedua lututnya terdapat luka bekas setrika, sebelah matanya pun tidak bisa melihat ada terdapat bekas luka dibalik kelopak matanya... .

Seakan belum cukup ujian yang dia terima Allah uji lagi dia dengan sakit yang diderita anak gadisnya, dokter memvonis anaknya terkena leukimia stadium lanjut, apalah daya ibu itu yang hanya orang asing di negri orang, ingin memperkarakan orang2 yg telah dzolim pada anaknya namun dia tidak memiliki biaya, ingin mengobati anaknya pun tidak ada dana jangankan untuk berobat untuk makan sehari2 pun cuma dia andalkan dari memulung barang2 bekas itupun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari2 dia dan anaknya. Sakit yg diderita anaknya kian hari kian parah ditambah lagi sekarang anaknya stroke dan muntah darah.. Dia bingung harus berbuat apa sedangkan pak rt yg dimintai surat keterangan tidak mampu hanya bisa memberi surat keterangan kalau dia memang pemulung sedangkan SKTM tidak bisa karena dia cuma orang asing... .
Dan saat ini mereka terancam terusir dari kontrakan karena sudah menunggak tiga bulan ini.. Dia bisa saja kembali ke negaranya tapi keluarganya mau dia dan anak nya murtad dan di sana dia mau sholat tentunya tidak bisa itu kata ibu aisya jadi dia lebih memilih hidup di Indonesia menjadi pemulung untuk menafkahi hidup mereka..."

Memang tak selamanya ibu tiri itu jahat. Namun, kisah di atas agaknya bisa dijadikan pembelajaran buat siapa pun bahwa pernikahan adalah awal dari perjalananmu dengan pasangan.

Jangan sampai karena hawa nafsu, anak akhirnya menjadi korban dan menanggung beban yang mengganggu kebahagiaannya.

Berita Terkait

Berita Terkini