Anak

Kejadian Langka, Bocah 2 Tahun Derita Kanker Ovarium

Awalnya ia mengalami demam tinggi dan perut kembung.

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi. (Unsplash/Jelleke Vanooteghem)
Ilustrasi. (Unsplash/Jelleke Vanooteghem)

Himedik.com - Seorang bocah dua tahun mengidap kanker ovarium. McKenna 'Kenni' Shea Xydias didiagnosis dengan tumor kantung kuning telur ovarium pada 15 Februari 2019.

Melansir dari dailymail, bocah itu awalnya mengalami demam tinggi dan perut kembung. Dokter anak di Senoia mengatakan, dia memiliki gelembung gas di usus setelah didiagnosis dengan sinar-X.

Namun, setelah menjalani USG, hasilnya mengatakan ada massa di ovariumnya.

Orang tuanya, Mike dan Meagan Xydias kaget setelah melihat hasil CT scan dan MRI-nya bahwa ada tumor yang tersebar di seluruh perutnya, satu dekat hati dan satu panjangnya 14 cm di ovarium kanannya.

Kenni diyakini menjadi salah satu yang termuda yang menderita kanker jenis langka ini yang biasanya menyerang anak perempuan berusia 10 hingga 30 tahun.

"Ini sangat, sangat langka," kata Dr Robert Wenham, Ketua Departemen Onkologi Ginekologi Pusat Kanker Moffitt kepada Daily Mail "Ini adalah yang termuda yang pernah saya dengar," tambahnya.

Ilustrasi ibu dan anak (Pixabay/PublicCo)
Ilustrasi. (Pixabay/PublicCo)

"Pertumbuhan bisa cepat," katanya. Gejala 'bengkak dan nyeri adalah gejala yang paling umum'.

"Kabar baiknya adalah kelangsungan hidup lima tahun untuk pasien yang dirawat relatif tinggi mulai dari sekitar hampir 100 persen untuk stadium 1 hingga 70 persen untuk stadium 4."

Menurut Dr Wenham, sementara operasi untuk mengangkat tumor dianjurkan, tidak jelas seberapa efektif itu.

Namun, dengan pasien yang lebih muda, dokter kemungkinan akan melakukan pembedahan untuk menjaga ovarium dan lapisan uterus normal yang dibutuhkan untuk kesuburan.

Jenis perawatan yang paling efektif untuk pasien seperti Kenni adalah kemoterapi.

"Hampir semua pasien akan membutuhkan kemoterapi, biasanya dengan tiga obat yang disebut bleomycin, etoposide, dan cisplatin," katanya.

"Seluruh pengalaman ini benar-benar di luar dugaan kita," tulis Mike di laman GoFundMe.

'Kita di sini tanpa pengalaman sebelumnya dengan anak-anak yang sakit atau tinggal di rumah sakit. Sekarang, tabung dan alat medis menjadi kebiasaan baru kami," tambahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini