Anak

Alami Down Syndrome, Bocah 2 Tahun Ditinggal Ayahnya Selama Setahun

Ayahnya bahkan menyuruh pengasuhnya menyiapkan peti mati untuk anaknya.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Pengawasan orangtua terhadap barang yang digunakan anak untuk bermain harap selalu diperhatikan. (Unsplash/Michał Parzuchowski)
Pengawasan orangtua terhadap barang yang digunakan anak untuk bermain harap selalu diperhatikan. (Unsplash/Michał Parzuchowski)

Himedik.com - Seorang ayah meninggalkan putranya yang berusia 2 tahun yang menderita down syndrome dengan seorang pengasuh.

Melansir dari worldofbuzz, ia bahkan sekarang menolak untuk membawanya kembali setelah meninggalkan buah hatinya selama satu tahun.

Lee bocah 2 tahun yang tinggal di Pandamaran, sebuah kota di Klang, lahir dengan sindrom Down dan asma. Ia telah dirawat oleh pengasuh selama setahun terakhir.

Menurut Wong, suami dari pengasuh tersebut, ayah bocah lelaki itu adalah penduduk kota setempat, yang menikahi seorang wanita Vietnam.

Pasangan itu bercerai beberapa waktu lalu, dan ibu anak laki-laki itu telah kembali ke Vietnam.

Wong mengklaim bahwa tidak ada respon sama sekali dari ayahnya Lee meskipun ia dan istrinya menghubungi ayah Lee berkali-kali untuk membawa Lee kembali.

Ilustrasi anak merenung - (Pixabay/FeeLoona)
Ilustrasi anak merenung - (Pixabay/FeeLoona)

"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa meninggalkan anak itu di rumah saya selamanya, pada titik mana dia berjanji akan membawanya pulang.

'Setelah beberapa saat, dia berhenti membalas telepon kami dan bahkan tidak pernah menelepon untuk menanyakan putranya,” kata Wong.

Wong pun tak tinggal diam. Ia mengancam akan mengirim Lee ke panti asuhan jika ayahnya menolak untuk menjemputnya.

Ayah Lee kemudian menuntut agar Wong dan istrinya terus merawat putranya, dan memastikan bahwa peti mati sudah disiapkan untuk Lee.

Selain tidak menerima pembayaran dari ayah Lee, Wong yang merupakan seorang pensiunan dan istrinya juga mengalami kesulitan dalam hal keuangan.

Menurut sebuah sumber, Lee memiliki seorang saudara perempuan yang pada awalnya juga dirawat oleh pengasuh lain. Namun saat ini telah kembali bersama ayah mereka.

Kasus ini kemudian diusut oleh anggota majelis negara bagian Pandamaran Leong Tuck Chee, yang mengadakan konferensi pers pada 24 Maret 2019, dengan harapan hal itu akan mendorong ayah Lee untuk membawanya pulang.

Jika tidak ada kabar darinya pada saat itu, tidak akan ada cara lain selain menempatkan Lee dalam perawatan Departemen Kesejahteraan Sosial.

Berita Terkait

Berita Terkini