Anak

Ingin Selamatkan Ayahnya, Bocah Ini Makan 5 Kali Sehari Agar Gemuk

Saat ditanya, apakah Zikuan sakit hati disebut gemuk, ia menjawab 'tidak' dan ia justru bangga bisa menyelamatkan ayahnya.

Vika Widiastuti

Ilustrasi menurunkan berat badan. (pixabay)
Ilustrasi menurunkan berat badan. (pixabay)

Himedik.com - Masih belia, seorang anak kelas 4 sekolah dasar di Xinxiang, Henan, China telah berjuang meningkatkan berat badannya demi menolong nyawa ayahnya. Lu Zikuan (11) awalnya hanya memiliki berat badan 30 kg.

Berat badannya naik 10 kg dalam tiga bulan setelah ia makan lima kali sehari. Ia selalu mengonsumsi daging berlemak dan nasi hingga berat badannya mencapai 50 kg.

Dilansir dari World of Buzz, Zikuan berusaha meningkatkan berat badannya untuk menyelamatkan sang ayah yang menderita leukemia sejak tujuh tahun lalu.

Kondisi ayahnya, Lu Yanheng mulai memburuk Agustus lalu dan membutuhkan tranfusi darah, lapor The Star.

Yanheng pun diberi tahu satu-satunya hal yang bisa dilakukannya adalah menjalani transplantasi sumsum tulang. Namun, setelah semua anggota keluarganya mejalani tes, ternyata satu-satunya yang cocok adalah sumsum tulang Zikuan.

Hal ini menjadi kabar baik untuk keluarga mereka. Akan tetapi, berat Zikuan saat itu hanya 30 kg yang berarti berat badannya kurang untuk menjadi donor.

(Shutterstock)
(Shutterstock)

"Para dokter mengatakan untuk menjadi donor sumsum tulang belakang, saya harus memiliki berat badan setidaknya 45 kg. Berat ideal adalah 50 kg," ungkap Zikuan.

"Segera, saya akan mencapai 50 kg dan akan menyelamatkan ayah saya," lanjutnya.

Namun, meningkatkan asupan makanan untuk Zikuan di sisi lain telah menambah beban ekonomi keluarga tersebut. Padahal Ibunya, Li Jinge hanya berpenghasilan 2.000 yuan atau sekitar Rp4,1 juta sebulan yang bekerja di sebuah toko kelontong. Uang tersebut tentu tidak cukup untuk kebutuhannya.

Belum lagi, juga juga harus merawat anak kembar dan mertuanya yang mengalami tekanan darah tinggi dan masalah jantung.

"Kami telah menghabiskan lebih dari 500.000 yuan (sekitar Rp1 miliar ) untuk tagihan media suami saya dan sebagian besar uang itu dipinjam dari kerabat dan teman," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pengeluaran rumah sakit bulanan Yanheng 3.000 yuan atau sekitar Rp6 juta.

Sementara itu, Guru Zikuan, Zhao Meng-meng mengungkapkan, muridnya tersebut merupakan anak yang cerdas. "Setelah ia menambah berat badan, beberapa siswa mulai memanggilnya pangzi (anak gendut, -red), tetapi mereka berhenti setelah mempelajari ceritanya," katanya.

Saat ditanya, apakah Zikuan sakit hati disebut seperti itu, ia menjawab 'tidak' dan ia justru bangga bisa menyelamatkan ayahnya. "Selamatkan ayah dulu, turunkan berat badan nanti," lanjutnya.

Sejak itu, sekolahnya telah memulai penggalangan dana untuk membantu keluarga Zikuan.

Berita Terkait

Berita Terkini