Wanita

Kanker Baru Didiagnosis 10 Bulan Kemudian, Ibu Ini Meninggal Dunia

Padahal ia sudah empat atau lima kali bolak-balik rumah sakit.

Vika Widiastuti

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Himedik.com - Seorang wanita meninggal setelah dokter diduga membutuhkan waktu 10 bulan untuk mendiagnosis penyakitnya.  Josephine Suffolk atau Josey, nama wanita tersebut dilaporkan mengalami pendarahan di Miss V-nya. 

Ibu dua anak tersebut meninggal pada 18 Mei saat usianya 29 tahun, tepatnya kurang dari setahun setelah ia didignosis menderita kanker seviks.

Sejak divonis kanker, Suffolk berusaha meningkatkan kesadaran orang-orang mengenai kanker serviks. Padahal kondisinya saat itu sangat parah dan sudah terlambat untuk disembuhkan.

Dilansir dari Daily Mail, dokter diduga tak mengetahui tanda-tanda kanker Suffolk meski situs National Health Service (NHS) telah mencantumkan pendarahan yang tidak biasa merupakan gejala utama. Menurutnya, dokter mengatakan padanya, tak ada yang salah dengan dirinya meski ia sudah kembali ke rumah sakit 5 kali.

Awal mulanya pada September 2017, ia mulai mengalami pendarahan dari Miss V-nya, bahkan ketika sedang tidak menstruasi. Kondisi itu, oleh petugas disebut sebagai periode yang tidak teratur yang mungkin disebabkan oleh kelahiran beberapa bulan sebelumnya, dilaporkan Kent Live.

"Saya merasa seperti dikecewakan oleh dokter saya," ujar Suffolk dalam sebuah wawancara dengan media lokal pada Desember.

Ilustrasi serviks [Shutterstock].
Ilustrasi serviks [Shutterstock].

Rumah sakit tempat ia dirawat awalnya tidak disebutkan. Namun, Suffolk menghabiskan hari-hari terakhirnya di Pilgrims Hospice, Ashford.

Setelah kembali empat atau lima kali, Suffolk akhirnya ditempatkan ke dokter lain dan menjalani scan. "Saya berpikir, 'inilah yang seharusnya dilakukan enam atau tujuh bulan lalu'," katanya kepada Kent Live tahun lalu.

"Aku sangat takut, dia mengatakan Anda menderita infeksi menular seksual (IMS) atau kanker. Saya pikir dia berusaha melindungi saya. Dia kemudian berkata, 'apa yang saya lihat adalah jumlah pertumbuhan yang sangat besar," katanya.

Satu mingggu setelahnya, ia diberi tahu kalau menderita kanker. Suffolk secara resmi didiagnosis kanker pada Juni 2018.

Namun, saat itu kankernya sudah terlalu besar untuk diangkat melalui pembedahan. Sehingga ia membutuhkan kemoterapi dan radioterapi. Kanker tersebut dengan cepat menyebar ke paru-paru dan darahnya. Ia meninggal tiga minggu lalu.

Sebelumnya penggalangan dana untuk keluarga Suffolk terlah terkumpul 2.000 poundsterling atau sekitar Rp26 juta untuk membawa anak-anaknya berlibur, tetapi kesehatan Suffolk semakin memburuk.

Bibirnya, Dionne Wellington masih berharap bisa menggunakan uang tersebut untuk membawa anak-anak Suffolk berlibur. "Sebagai sebuah keluarga, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di Kent yang menggalang dana untuk Josey. Dia adalah wanita yang cantik, lucu, dan bahagia," ujarnya.

Berita Terkait

Berita Terkini