Anak

Malnutrisi Memburuk selama Pandemi, Mengancam Ratusan Ribu Nyawa Anak

Selain menyebabkan penyakit, pandemi juga meningkatkan permasalahan gizi buruk atau malnutrisi.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Masalah kesehatan anak (Pixabay/akiragiulia)
Masalah kesehatan anak (Pixabay/akiragiulia)

Himedik.com -  Menghindari infeksi bukan menjadi satu-satunya tantangan selama pandemi virus corona Covid-19,. Pandemi ini nyatanya juga menjatuhkan ekonomi dan berdampak pada pemasalahan malnutrisi atau gizi buruk pada anak-anak.

Melansir dari Medical Xpress, pandemi Covid-19 telah memundurkan kemajuan puluhan tahun dalam melawan bentuk-bentuk kekurangan gizi paling parah. Kondisi ini kemungkinan akan membunuh 168.000 anak sebelum pemulihan global terjadi.

Hal ini dinyatakan oleh sebuah penelitian yang dirilis Senin (14/12/2020) oleh 30 organisasi internasional. Beberapa organisasi yang terlibat dalam penelitian ini adalah Bank Dunia, Program Pangan Dunia, UNICEF, USAID dan berbagai yayasan kesehatan swasta dan universitas.

"Malnutrisi saat lahir, membuat anak-anak ini dirugikan sejak awal," kata Osendarp, direktur eksekutif Micronutrient Forum.

Perjuangan melawan malnutrisi telah menjadi kesuksesan global yang tidak diketahui sampai pandemi virus corona melanda.

"Tampaknya ini adalah masalah yang selalu ada pada kami, tetapi jumlahnya menurun sebelum Covid-19," kata Lawrence Haddad, direktur eksekutif Aliansi Global untuk Peningkatan Gizi.

Menurut para peneliti, kemajuan dalam pengentasan gizi buruk yang telah dirintis selama 10 tahun harus kembali mundur dalam 9 sampai 10 bulan.

Sebelum pandemi, jumlah anak stunting atau kerdil menurun secara global setiap tahun, dari 199,5 juta pada 2000 menjadi 144 juta pada 2019. Jumlah anak yang menderita wasting berada pada 54 juta pada 2010 dan turun menjadi 47 juta pada tahun 2019. Namun angka ini akan meningkat kembali seperti tahun 2010 akibat pandemi.

ilustrasi gizi buruk [shutterstock]
ilustrasi gizi buruk [shutterstock]

Haddad mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah meminta pertanggungjawaban pemerintah atas janji-janji mereka, terutama mereka yang warganya paling menderita akibat malnutrisi.

Ia menambahkan, pandemi membuat manfaat gizi semakin jelas karena kekurangan gizi membuat tubuh rentan terhadap segala jenis penyakit, termasuk virus corona.

"Nutrisi adalah pilihan terbaik setiap orang sampai vaksin tersedia," kata Haddad.

Berita Terkait

Berita Terkini