Himedik.com - Asupan gula berlebih pada anak bisa menyebabkan karies, obesitas bahkan diabetes. Sayangnya asupan gula pada anak sering kali diabaikan dan tak disadari.
"Bila dihitung, dalam satu hari anak-anak bahkan bisa mengkonsumsi gula hingga seperempay kologram," ujar Arif Hidayat SE., MM, Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YIACI) dalam webinar yang diselenggarakan Himpunan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) bersama YAICI, Senin (21/12/2020).
Baca Juga
Mantan Pasien Covid-19 Tetap Harus Mendapat Vaksin, Ini Alasannya!
Lezat dan Gurih, Ketahui Manfaat Kesehatan Jamur Shiitake
Perlu Tahu, Fakta dan Gejala Virus Corona Baru yang Beredar di Inggris
Manfat di Balik Menggambar Doodle, Bisa Bantu Kurangi Stres
Thermometer Gun Bisa Tak Efektif, Begini Kata Ahli
Meski Ringan, 5 Gejala Covid-19 Ini Harus Diwaspadai
Gula yang dimaksud bukan hanya gula bukan hanya yang berbentuk gula, namun juga gula yang dikandung dalam berbagai makanan dan minuman anak.
"Gula itu adalah glukosa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi anak, coklat, permen, kue, snack belum lagi jika anak diberi susunya susu kental manis. Anak memang mengatakan kenyang, tapi bukan kenyang yang sesungguhnya. Karena itu anak menjadi terbiasa mengkonsumsi makanan manis,” jelas Ketua Umum PP HIMPAUDI, Prof Dr Netti Herawati.
Dalam hal ini, Dr. Moretta Damayanti SpA(K), M.Kes anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa kebiasaan konsumsi makanan manis pada anak dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.
“Gula menyebabkan anak menjadi kenyang dan efek lanjutannya tumbuh kembangnya terhambat. Apalagi pada anak yang mengkonsumsi kental manis," ujar dokter Moretta.
"Bila orang tua merasa dengan susu saja sudah cukup, maka anak berisiko kurang gizi. Namun bila anak yang mengkonsumsi kental manis masih suka makan dan ngemil, bahayanya adalah obesitas,” imbuhnya.
Oleh karena itu, dokter Moretta menekankan bahwa pemberian pendidikan pada orangtua dan anak soal gizi sangat diperlukan.
"Memberikan asupan gizi untuk anak bukan sekedar anak menjadi kenyang, tapi juga harus ada lemak dan proteinnya, karena ini penting untuk tumbuh kembang anak,” jelas dokter Moretta.