Anak

Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Balita 3 Tahun Ini Alami Stroke

Balita 3 tahun mengalami stroke setelah terinfeksi virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi balita. (Pixabay)
Ilustrasi balita. (Pixabay)

Himedik.com - Virus corona Covid-19 menginfeksi setiap orang dengan cara berbeda, terutama anak-anak. Seorang balita laki-laki di Missouri, Amerika Serikat yang masih 3 tahun menderita stroke setelah dinyatakan positif virus corona.

Keluarga sempat berpikir akan kehilangan anak laki-laki tersebut. Bahkan sang ayah sempat tak kuasa melihat anaknya yang masih mungil sudah terinfeksi virus corona.

"Kami berpikir akan kehilangan dia. Saya tidak peduli seberapa tangguh seseorang, ketika melihat anaknya terbaring di rumah sakit seperti ini pasti akan menangis," ujar Tim Parris, ayah Colt, balita 3 tahun itu dikutip dari Fox News.

Ibunya, Sara Parris mengatakan anaknya sempat berhenti makan dan minggu minggu lalu sebelum jatuh sakit. Lalu, Sara segera membawa Colt ke klinik untuk tes virus corona Covid-19 dan hasilnya negatif.

Tapi, kala itu dokter di klinik merekomendasikan Sara untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Colt pun dibawa ke Rumah Sakit Wanita dan Anak Universitas Missouri dan dinyatakan positif virus corona Covid-19.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Beberapa jam kemudian, Sara melihat anaknya kehilangan kemampuan untuk menggerakkan lengan kanan dan kaki kanannya. Bahkan anak juga kesulitan berbicara.

"Jadi, saya pergi memberinya boneka kesayangan dan saya perhatikan dia tidak bisa menggunakan lengannya untuk meraih bonekanya. Saat itu saya tahu ada hal yang tidak beres," kata Sara.

Dokter langsung melakukan tes pada Colt. Mereka menemukan ada penyumbatan di otak Colt, yang kemungkinan efek neurologis dari infeksi virus corona Covid-19.

"Diagnosis virus corona ini sangat penting menurut kami. Karena, anak-anak yang terinfeksi virus corona cenderung memiliki gumpalan yang bisa menyebabkan stroke dan masalah lainnya," kata Dr Camilo Gomez, ahli saraf yang mengatasi Colt.

Sebelumnya, virus corona Covid-19 ini memang sudah dikaitkan dengan beberapa kondisi neurologis. Satu penelitian pada Juli 2020, mengidentifikasi masalah neurologis itu termasuk stroke, delirium, kerusakan saraf dan peradangan otak langka.

"Bedanya, tidak ada kasus lain seperti ini yang melibatkan anak kecil. Jika orang dewasa usia 40 hingga 60 tahun yang mengalami kondisi ini mungkin akan mendapatkan hasil berbeda," kata Dr Paul Carney, seorang ahli saraf anak yang juga menangani Colt.

Sementara itu, Sara juga tidak tahu pasti dari mana anaknya bisa tertular virus corona. Karena, ia dan suaminya memilih home schooling untuk menyekolahkan anaknya selama pandemi virus corona.

Mereka sengaja meminimalkan interaksi publik sampai tingkat tertinggi. Bahkan mereka juga tidak keluar demi melindungi diri dari virus corona. Karena, mereka berpikir tidak akan bisa berjauhan atau menghindari interaksi dengan orang lain ketika keluar.

Kini, Colt masih dalam proses pemulihan. Colt membutuhkan rehabilitasi agar bisa menggerakkan lengan dan kakinya kembali.

Ia juga mendapatkan obat pengencer darah atau aspirin selama 6 bulan ke depan. Sara bersyukur kondisi anaknya perlahan membaik bagaikan berkah liburan akhir tahun.

"Kita masih bisa merayakan Natal meski hanya tergeletak di dalam kamar, tapi itu sudah cukup," jelasnya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini