Anak

Studi: Ada Manfaat Rutin Main Video Game bagi Mental Anak Laki-Laki

Para peneliti menemukan bahwa anak laki-laki yang bermain video game hampir setiap hari memiliki gejala depresi 24 persen lebih sedikit hingga tiga tahun kemudian.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Arcade controller untuk video game - (Pixabay/monikabaechler)
Arcade controller untuk video game - (Pixabay/monikabaechler)

Himedik.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa anak laki-laki usia 11 tahun yang rutin main video game cenderung tidak mengembangkan gejala depresi hingga tiga tahun berikutnya. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang  dipimpin oleh peneliti dari University College London (UCL) dan telah diterbitkan pada Psychological Medicine. 

Melansir dari Medical Xpress, para peneliti mengimbau agar orangtua tetap membatasi waktu layar yang dihabiskan anak-anak. Namun mereka menegaskan bahwa penggunaan layar tak selalu negatif.

Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa anak laki-laki yang bermain video game hampir setiap hari memiliki gejala depresi 24 persen lebih sedikit hingga tiga tahun kemudian dibandingkan anak laki-laki yang bermain video game kurang dari sekali sebulan. Efek ini hanya signifikan di antara anak laki-laki dengan tingkat aktivitas fisik yang rendah dan tidak ditemukan di kalangan perempuan.

Para peneliti mengatakan studi ini mungkin menunjukkan bahwa anak laki-laki yang kurang aktif dapat memperoleh lebih banyak kesenangan dan interaksi sosial dari video game.

Penelitian juga menemukan bahwa anak perempuan yang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial tampaknya malah mengembangkan gejala depresi yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bagaimana jenis waktu layar yang berbeda dapat berbeda pula dalam memepengaruhi kesehatan mental anak-anak. Waktu layar juga memiliki pengaruh yang berbeda pada anak laki-laki dan perempuan.

"Layar memungkinkan kita untuk terlibat dalam berbagai kegiatan. Panduan dan rekomendasi tentang waktu layar harus didasarkan pada pemahaman kita tentang bagaimana kegiatan yang berbeda dapat mempengaruhi kesehatan mental," ujar penulis utama penelitian, Mahasiswa doktoran Aaron Kandola dari UCL Psychiatry.

"Meskipun kami tidak dapat memastikan apakah bermain video game benar-benar meningkatkan kesehatan mental, namun itu tidak tampak berbahaya dalam penelitian kami dan mungkin memiliki beberapa manfaat. Terutama selama pandemi, video game telah menjadi platform sosial yang penting bagi kaum muda," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini