Aktivitas Fisik Tingkatkan Kemampuan Akademis, Yuk Ajak Anak Olahraga

Kemampuan akademis bisa dipengaruhi oleh aktivitas fisik anak, begini kata studi.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana
Senin, 24 Mei 2021 | 11:00 WIB
Ilustrasi anak berlarian. (wallpaperbetter)

Ilustrasi anak berlarian. (wallpaperbetter)

Himedik.com - Studi baru menunjukkan bahwa aktivitas fisik di masa kanak-kanak dapat membantu mengembangkan keterampilan regulasi emosi dan perilaku. Hal ini yang kemudian akan memainkan peran penting dalam pencapaian akademis mereka.

Melansir dari Healthline, menurut penelitian baru dari Inggris terhadap 4.043 anak-anak menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa berpengaruh pada perilaku dan emosi mereka. 

Dalam penelitian ini, orang tua dan guru menyelesaikan kuesioner untuk mengukur komponen emosional dan perilaku dari keterampilan pengaturan diri anak-anak pada usia 7, 11, dan 14 tahun. Aktivitas fisik anak diukur dengan faktor-faktor yang meliputi intensitas, durasi, dan kesenangan.

Baca Juga: Studi: Jaga Kesehatan Jantung Bisa Tingkatkan Kemampuan Otak

Untuk anak usia 7 tahun, aktivitas fisik secara positif terkait dengan keterampilan regulasi emosional di mana menghasilkan prestasi akademis yang lebih tinggi selama masa sekolah dasar.

Untuk anak usia 11 tahun, aktivitas fisik dikaitkan dengan regulasi perilaku dan secara positif mempengaruhi prestasi akademik.

"Hubungan ini memprediksi pencapaian akademis, menunjukkan bahwa aktivitas fisik sejak dini dan berkelanjutan merupakan elemen penting dalam perkembangan dan pendidikan anak-anak," catat para peneliti. 

Baca Juga: Haruskah Pakai Sunscreen saat Kerja di Dalam Ruangan? Ini Kata Dokter Kulit

Para penulis juga menyoroti pentingnya memastikan anak-anak memiliki akses untuk melakukan aktivitas fisik. 

Ilustrasi anak bermain bola, potensi anak. (Elements Envato)
Ilustrasi anak bermain bola, potensi anak. (Elements Envato)


"Aktivitas fisik terkenal dapat membantu menangani depresi, kecemasan, dan meningkatkan kesejahteraan emosional pada anak-anak," ujar Seorang ahli jantung pediatrik Dr. Jake Kleinmahon, pakar sukarelawan Asosiasi Jantung Amerika yang tak terlibat dalam penelitian.

Anak-anak yang terlibat dalam olahraga mempelajari manajemen waktu, keterampilan komunikasi, dan menerima umpan balik dari pelatih. Aktivitas fisik juga memungkinkan anak mengekspresikan emosi melalui gerakan secara produktif.

Baca Juga: Waspada, 3 Kondisi Ini Pertanda Infeksi Virus Corona Kian Memburuk

"Semua keterampilan ini membantu di dalam kelas dan meningkatkan perkembangan otak," kata Kleinmahon. 

"Sebaliknya, ketidakmampuan untuk mengatur emosi dapat menghambat pembelajaran, menyebabkan gangguan perilaku, dan dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka," imbuhnya. 

Baca Juga: Merasa Menderita, Pangeran Harry Bertekad Memutus Siklus Trauma

Berita Terkait TERKINI
DBD bisa menyerang siapa saja, di mana saja terlepas dari tempat tinggal, usia, atau gaya hidup....
anak | 10:39 WIB
Issa Xander cuma punya paspor Amerika Serikat....
anak | 10:00 WIB
Ketidakseimbangan pada hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat terjadi akibat pola makan yang tidak sehat....
anak | 07:00 WIB
Di Indonesia tak ada vaksin khusus HMPV seperti halnya vaksin covid-19 dan semacamnya....
anak | 10:00 WIB
Penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko te...
anak | 07:00 WIB
Tak dipungkiri bayi susah tidur adalah masalah umum bagi banyak orang tua....
anak | 07:00 WIB
Kepala bayi terbentur lantai bisa menyebabkan masalah berikut....
anak | 19:16 WIB
Sama seperti ibu lainnya, Tasya Kamila juga selalu berupaya menjaga kesehatan anaknya agar terhindar dari berbagai penya...
anak | 04:30 WIB
Dokter mengingatkan orang tua untuk tidak buru-buru memberikan susu formula (sufor) demi bayinya dapat asupan lebih bany...
anak | 08:00 WIB
Susah makan berisiko mengalami malnutrisi hingga berdampak pada tumbuh kembangnya termasuk melemahnya sistem imunitas....
anak | 20:35 WIB
Tampilkan lebih banyak