Anak

Alasan-alasan Umum Rambut Bayi Baru Lahir Rontok, Salah Satunya Masalah Hormon

Perubahan ini mungkin mengejutkan, namun sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi bayi baru lahir. (Unsplash/Kelly Sikkema)
Ilustrasi bayi baru lahir. (Unsplash/Kelly Sikkema)

Himedik.com - Beberapa bayi baru lahir memiliki rambut yang lebat, sementara ada juga bayi yang hanya memiliki rambut tipis.

Seiring waktu, rambut ini bisa rontok atau semakin tipis dalam beberapa minggu. Perubahan ini mungkin mengejutkan, namun sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.

Berdasarkan Verywell Family, rambut rontok pada bayi sangat umum terjadi.

Hal-hal seperti perubahan hormonal alami dan bahkan posisi tidur yang umum dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Apa penyebab rambut rontok pada bayi?

Foto oleh Pixabay dari Pexels
Ilustrasi bayi (Foto oleh Pixabay dari Pexels)

Ada beberapa alasan berbeda mengapa bayi yang baru lahir cenderung mengalami kerontokan rambut dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Berikut beberapa pemicunya:

1. Perubahan hormonal

Bayi mendapatkan kadar hormon kehamilan yang sama dengan sang ibu saat di dalam rahim, membuat rambut Anda terlihat mengkilap dan cantik.

Namun, begitu mereka lahir, si kecil tidak lagi terpapar hormon yang sama. Ini mengubah kimia tubuh mereka, yang mengakibatkan hilangnya sebagian atau seluruh rambutnya.

"Selama kehamilan, ada banyak hormon baik dan sehat yang mengalir ke bayi Anda. Setelah melahirkan, kadar hormon mulai turun dan kondisi ini dapat menyebabkan bayi Anda mulai kehilangan beberapa rambut," jelas spesialis pediatri Samantha Ball, DO, di Dacula, GA.

2. Gesekan saat tidur

Ball menyarankan agar bayi tidur telentang saat tidur siang dan sebelum tidur malam untuk mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS).

"Gosokan terus-menerus pada permukaan yang keras seperti kasur maupun kereta dorong, dapat menyebabkan rambut bayi patah dan rontok," imbuh Ball.

3. Cradle cap atau dermatitis seboroik

Dermatitis serboroik dapat terjadi pada bayi antara usia dua hingga 12 bulan. Kondisi ini bisa terlihat seperti bercak merah bersisik atau kuning berkerak di sekitar kulit kepala.

Ini biasanya hilang dengan sendirinya tetapi dapat menyebabkan beberapa bayi kehilangan rambut dalam waktu singkat.

Sisiknya biasanya tidak menyebabkan kerontokan rambut, tetapi menggosok dan mencuci rambut dalam upaya menghilangkan sisik dapat menyebabkan beberapa helai rambut tercabut.

Berita Terkait

Berita Terkini