Anak

Mendeteksi Hepatitis Akut Berat pada Anak, Orangtua Perlu Waspadai Gejala Ini

Hepatitis akut misterius ini membawa kekhawatiran, terutama di kalangan orangtua.

Yasinta Rahmawati

ilustrasi anak diare. (Freepik)
ilustrasi anak diare. (Freepik)

Himedik.com - Kasus hepatitis akut misterius masih terus bertambah di berbagai negara hingga kini. Bahkan  Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap bahwa hingga Senin (9/5/2022) telah ada 15 suspek hepatitis akut di Indonesia.

Hepatitis akut misterius ini membawa kekhawatiran, terutama di kalangan orangtua. Pasalnya hepatitis akut ini banyak menyerang kelompok usia anak. Untuk itu, deteksi hepatitis akut misterius menjadi sangat krusial.

Pemeriksaan darah jadi salah satu biopsi yang dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan hepatitis akut berat yang masih misterius hingga saat ini. 

Ahli gastrohepatologi Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A (K)., menjelaskan bahwa pengambilan darah itu untuk melihat kadar SGOT dan SGPT yang merupakan enzim hati.

"Sebetulnya enzim hati ada banyak, tapi yang lokasinya di dalam sel hati itu adalah SGOT dan SGPT," jelas dokter Hanifah dikutip dari siaran video pada Instagram Primaku, Minggu (8/5/2022), mengutip dari Suara.com.

Infeksi hepatitis menyebabkan adanya peradangan pada hati. Akibat radang tersebut menyebabkan enzim SGOT dan SGPT itu keluar dari sel hati dan bocor hingga masuk ke darah, papar dokter Hanifah.

"Kalau sakit hepatitis akut berat patokannya adalah kalau kadar SGOT dan SGPT di atas 500 IU. Artinya kadar enzim hatinya sangat tinggi di dalam darah karena telah bocor ke mana-mana," jelas dokter Hanifah.

Menurutnya, apabila kadar SGOT dan SGPT meningkat hingga lebih dari 500 IU, anak yang terinfeksi hepatitis akut berat biasanya akan mengalami gejala yang juga telah berat, seperti tubuh menguning dan kesadaran menurun. 

Kadar enzim tersebut bisa meningkat meski anak baru alami gejala ringan, seperti gangguan pencernaan. Untuk itu, ia menyarankan kepada para orangtua untuk segera membawa anak ke rumah sakit apabila alami masalah pencernaan.

"Satu-satunya cara kita untuk bisa menemukan kasus ini dini adalah dengan memeriksa sesegera mungkin kalau ada gejala gastrointestinal. Cepatlah diperiksa ke dokter, nanti dokter akan menentukan anak perlu diperiksa SGOT SGPT atau tidak. Dari itu dapat ditemukan kasus yang lebih ringan," pungkasnya.

Gejala gastrointestinal sendiri meliputi mual, muntah, nyeri perut, maupun diare.

Berita Terkait

Berita Terkini