Info

Sering Dikira Leukemia? Ini Lima Penyakit yang Gejalanya Mirip

Lima penyakit ini memiliki tanda yang mirip dengan leukemia. Apa saja? yuk, simak ulasan selengkapnya.

Rauhanda Riyantama

Denada Tambunan dan putrinya, Shakira Arum. (Instagram/DenadaIndonesia)
Denada Tambunan dan putrinya, Shakira Arum. (Instagram/DenadaIndonesia)

Himedik.com - Berita anak Denada Tambunan, Shakira Arum (5) yang mengidap leukemia cukup mengejutkan banyak pihak. Saat ini putri semata wayang sang penyanyi itu sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura.

Dilansir dari alodokter, leukemia adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sel darah putih. Sel darah putih berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Sel darah putih ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Penyakit ini banyak ditemukan pada anak usia 2-6 tahun dan orang tua di atas 50 tahun.

Pada kondisi normal, sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul. Namun, lain halnya jika pengidap kanker darah. Sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih yang abnormal, tidak dapat berfungsi dengan baik, dan secara berlebihan.
Jumlahnya yang berlebihan akan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang sehingga sel-sel darah yang sehat akan berkurang. Selain menumpuk, sel abnormal tersebut juga dapat menyebar ke organ lain, seperti hati, limfa, paru-paru, ginjal, bahkan hingga ke otak dan tulang belakang.

Nah, lima penyakit ini memiliki tanda yang mirip dengan leukemia. Mulai dari kelainan pada darah dan gangguan sumsum tulang belakang. Apa saja? yuk, simak ulasan selengkapnya.

1. Sindrom mielodisplasia

Ilustrasi. (thinkstock)
Ilustrasi. (thinkstock)

Sindrom mielodisplasia, sering juga disebut preleukemia atau MDS, adalah beberapa gejala yang terjadi karena sumsum tulang belakang tidak membentuk sel darah dengan baik. Penyakit ini rentan menyerang lansia di atas 60 tahun.

Gejalanya pun beragam, mulai dari anemia, sering infeksi karena sel darah putih tidak terbentuk dengan matang, mudah memar karena trombosit rendah, kelelahan, dan sesak napas. Orang yang mengalami MDS juga rentan memiliki bercak merah di bawah kulit akibat perdarahan.

2. Trombositosis

Ilustrasi.
Ilustrasi. (thinkstock)

Trombositosis adalah kelainan jumlah trombosit pada tubuh. Jika biasanya jumlah trombosit normal pada darah adalah 150.000 sampai 450.000 per mikroliter darah, pengidap trombositosis bisa memiliki jumlah trombosit hingga di atas 600.000.

Kadar trombosit berlebih bisa berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah. Penyebab trombositosis sendiri beragam, mulai dari infeksi hingga gangguan pada tulang dan sumsum belakang.

3. Anemia aplastik

Ilustrasi.
Ilustrasi.  (thinkstock)

Anemia aplastik merupakan kelainan darah di mana sumsum tulang belakang tidak bisa memproduksi trombosit, sel darah merah dan sel darah putih baru. Penyakit ini tergolong langka dan biasanya menyerang seseorang di usia 20-an.

Pengidap anemia aplastik parah sering disangka mengidap leukemia karena hasil tes darahnya yang menunjukkan abnormalitas pada sel darah. Gejala anemia aplastik antara lain sering lemas, kurang bertenaga dan rentan infeksi serta pendarahan yang berlebihan.

4. Demam kelenjar

Ilustrasi. (GettyImages)
Ilustrasi. (GettyImages)

Demam kelenjar atau mononukleosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang menyerang kelenjar getah bening di leher. Gejalanya antara lain demam, sakit tenggorokan, mudah lelah dan lemas yang disertai dengan nyeri otot dan sendi.

Demam kelenjar sendiri menular lewat cara unik, yakni berciuman, meski virus juga bisa menular lewat cairan tubuh lain seperti batuk dan bersin. Komplikasi demam kelenjar yang serius bisa menyebabkan pembengkakan limpa, sama seperti penyakit leukemia.

5. Limfoma

Ilustrasi.
Ilustrasi. (thinkstock)

Limfoma, dikenal juga sebagai kanker limfa atau kanker kelenjar getah bening, merupakan penyakit yang paling sering didiagnosis sebagai leukemia. Sama-sama kanker dan menyebabkan abnormalitas pada sel darah, perbedaan terletak pada organ yang menjadi sumber penyakit.

Leukemia terjadi pada sumsum tulang, sementara limfoma menyerang kelenjar getah bening. Gejala utama limfoma adalah munculnya benjolan yang tidak sakit di sekitar leher, ketiak dan selangkangan, disertai perasaan mudah lelah, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Itulah lima jenis penyakit yang gejalanya mirip dengan leukemia. Semoga bermanfaat ya!

Berita Terkait

Berita Terkini