Info

Jangan Sepelekan BAB yang Berbusa, Perhatikan Kondisi Ini

Penyebabnya bisa berasal dari kondisi-kondisi kesehatan ini.

Angga Roni Priambodo | Yuliana Sere

Penyebab feses berbusa. (Someecards)
Penyebab feses berbusa. (Someecards)

Himedik.com - Pernah perhatikan perubahan yang terjadi pada feses saat BAB? Perubahan ukuran, warna serta jumlah bisa memberikan kamu sinyal terkait apa saja yang baru kamu makan.

Kadang-kadang kamu mungkin memerhatikan adanya busa pada feses. Selain karena makanan, ini bisa berarti kamu memiliki kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan.

Sebenarnya apa yang menyebabkan feses berbusa?

Dari healthline, kotoran tampak berbusa jika adanya kadar lemak atau lendir yang terlalu banyak. Di sisi lain, lendir juga membantu melindungi usus sehingga membantu proses BAB dengan lancar.

Lemak yang terlalu banyak bisa mengindikasikan gejala kondisi kesehatan tertentu. Malabsorpsi lemak dapat menyebabkan steatorrhea, yang berarti ada terlalu banyak lemak dalam feses.

Ini membuat lemak tidak terserap atau tidak dicerna dengan benar. Beberapa gejala malabsorpsi lemak meliputi feses berwarna tanah liat, berukuran besar serta berbau busuk.

Penyebab steatorrhea meliputi, penggunaan obat diet tertentu, pankreatitis dan kista fibrosis.

Jika gejala tersebut sering kamu alami, beberapa kondisi kesehatan ini mungkin menjadi penyebabnya.

1. Penyakit seliak

Penyakit seliak adalah gangguan sistem kekebalan tubuh. Ketika orang-orang dengan penyakit seliak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi dan merusak lapisan usus kecil.

Hal ini juga dapat menyebabkan malabsorpsi lemak dan menyebabkan feses berbusa. Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley. Penyakit seliak biasanya didiagnosis dengan tes darah dan sampel feses.

Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang kronis.

Penyebab feses berbusa. (BLUNTmoms)
Penyebab feses berbusa. (BLUNTmoms)

2. Sindrom usus yang teriritasi

Gangguan ini tidak ada hubungannya dengan kelainan usus, namun usus tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita.

Beberapa gejalanya meliputi kram dan nyeri, diare atau sembelit, kembung, kelelahan, serta adanya lendir putih pada feses.

Batasi makanan seperti kubis, minuman berkarbonasi dan kacang-kacangan, karena deretan makanan ini bisa jadi penyebabnya.

3. Demam berang-berang

Air yang terkontaminasi, makan makanan yang dicuci dengan air yang terkontaminasi serta berenang di air yang terkontaminasi merupakan penyebab utama kondisi ini.

Gejalanya meliputi keram perut, diare yang berbau busuk, mual, demam dan sakit kepala. Demam ini biasanya akan hilang tanpa perawatan sekitar dua minggu.

4. Pankreatitis

Pankreatitis adalah peradangan pankreas. Pankreas adalah kelenjar yang merupakan bagian dari sistem pencernaan.

Orang yang berusia antara 30 dan 40 tahun berisiko lebih tinggi mengalami pankreatitis akut dan kronis dan keduanya lebih sering terjadi pada pria.

Gejalanya meliputi mual, muntah, diare, sakit di perut bagian atas dan diabetes.

Biasanya kondisi feses berbusa akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun jika terus berlanjut dan disertai dengan lendir atau darah, segera temui dokter.

Berita Terkait

Berita Terkini