Info

Sudah Berhasilkah Kamu Menjadi Orangtua yang Baik?

Coba jawab 5 pertanyaan psikologis ini.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Sudah Berhasilkah Kamu Menjadi Orangtua yang Baik? (CNN)
Sudah Berhasilkah Kamu Menjadi Orangtua yang Baik? (CNN)

Himedik.com - Apakah kamu masih khawatir tentang bagaimana menjadi orangtua yang baik?

Menjadi orangtua mungkin merupakan tantangan paling signifikan yang akan kamu alami dalam kehidupan, dan ketika kamu berusaha mencari tahu bagaimana menjadi orangtua yang baik, kamu akan menghadapi banyak pertanyaan psikologis.

Menjadi orangtua dapat bermanfaat dan menantang pada saat bersamaan.

Berikut lima pertanyaan mendalam untuk bertanya pada diri sendiri untuk mengetahui apakah kamu benar-benar orangtua yang baik, dilansir dari yourtango.

1. Apakah kamu memaafkan anak karena kesalahan kecil?

Ketika anak sedang berada dalam nuansa gembira dan secara tidak sengaja memecahkan cangkir favoritmu, bagaimana reaksimu?

Orangtua yang meluangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum berbicara dengan anak mereka akan menemukan kesempatan untuk menunjukkan cinta tanpa syarat.

Dengan membiarkan anak tahu kamu memaafkan mereka dengan pelukan atau gerakan lainnya, kamu menciptakan ruang untuk belajar.

Sambil menghujani anak dengan cinta, kamu dapat mendorong mereka untuk lebih berhati-hati dan belajar bahwa kecelakaan memang terjadi.

Orangtua yang memarahi anak karena memecahkan cangkir favorit mereka akan berisiko memisahkan diri secara emosional dari anak.

Mungkin akan semakin sulit untuk terhubung dengan mereka jika kamu terlalu sering menanggapi melalui cara ini. Akibatnya anak mungkin mulai takut dengan ledakan emosimu.

Sudah Berhasilkah Kamu Menjadi Orangtua yang Baik? (HuffPost)
Sudah Berhasilkah Kamu Menjadi Orangtua yang Baik? (HuffPost)

2. Apakah kamu mencoba untuk belajar lebih banyak tentang anakmu?

Kamu dipanggil ke sekolah untuk membawa pulang anak karena ia berlaku kasar kepada guru. Apa yang kamu lakukan?

Orangtua yang duduk bersama guru untuk mencari tahu apa yang terjadi - dengan kehadiran anak mereka - membuka peluang untuk belajar.

Misalnya, anak mungkin mengalami bullying atau memperlakukan orang lain dengan kasar. Ketika kamu berbicara bersama, kamu dapat lebih memahami apa yang sedang terjadi.

Ketika kamu marah tanpa mencoba untuk memahami apa yang terjadi dari sudut pandang anak, kamu berisiko kehilangan kepercayaan mereka.

3. Apakah kamu mengajari anak tentang uang?

Kamu mendapatkan tagihan ponsel terbaru untuk mengetahui bahwa anak telah mengunduh permainan dan kamu memiliki tagihan telepon yang sangat tinggi. Bagaimana tanggapanmu?

Orangtua yang menenangkan diri dan membuat rencana untuk mengatasi masalah sebelum berbicara dengan anak mereka akan merasa lebih mudah menanganinya.

Ada konsekuensi bagi semua orang ketika seorang anggota keluarga menghabiskan lebih banyak daripada yang mampu diberikan keluarga.

Kamu perlu membantu mereka untuk memahami nilai uang dengan mencari cara bagi mereka untuk membayar kembali, yang dapat berupa pengurangan uang saku atau meminta mereka melakukan pekerjaan tambahan.

Orangtua yang membiarkan anak melakukan ini tanpa memberikan sanksi akan membuat anak memiliki sedikit respect terhadap uang.

Ini juga bisa bermanfaat bagi mereka karena bisa menjadi seseorang yang bertanggung jawab di masa depan.

4. Apakah kamu menganggap anak bertanggung jawab atas tindakan mereka?

Misalnya ketika anak menarik ekor kucing sehingga mendapat cakaran dari kucing. Apa yang kamu lakukan?

Orangtua yang merawat anak mereka yang cedera dan memberi kucing ruang untuk bergerak menciptakan ruang untuk belajar.

Setelah mereka tenang, kamu dapat membantu anak untuk memahami bahwa kucing itu membutuhkan rasa hormat dan perhatian.

Anda dapat meminta anak membayangkan menjadi kucing dan ekornya ditarik. Bantu anak untuk melihat bahwa serangan kucing itu adalah akibat langsung dari dia menganiaya kucing itu.

Orangtua yang menyalahkan dan menghukum kucing, tanpa meminta pertanggungjawaban anak akan menciptakan masalah bagi masa depan anak dan kesejahteraan keluargamu sendiri.

Anak-anak yang tidak belajar menghargai hewan akan sering mengalami kesulitan dengan cara mereka memperlakukan orang-orang dalam kehidupan mereka.

5. Apakah kamu secara positif memperkuat tanggung jawab pada anak?

Setelah bekerja, kamu menjemput anak di tempat penitipan anak lalu mendapat bahwa pakaian baru mereka dipenuhi coretan. Apa yang kamu lakukan?

Orang tua yang memiliki selera humor yang baik akan membantu mereka menghadapi tantangan apa pun yang diberikan oleh anak.

Ingat bahwa selalu ada jalan di sekitar insiden yang akan membantu anak untuk belajar dari kesalahan yang mereka lakukan.

Anda dapat mengatakan untuk lebih berhati-hati dengan pakaian mereka dan memberi dukungan positif ketika mereka pakaian dalam keadaan bersih.

Orangtua yang menyerang anak karena mengotori pakaian mereka dapat sangat merusak harga diri anak mereka jika hal ini terjadi berulang kali.

Seringkali, anak-anak akan mencoba melakukan semua yang mereka bisa untuk membuat kamu kesal.

Berita Terkait

Berita Terkini