Info

Ketahui Penyebab Saraf Kejepit

Saraf kejepit merupakan kondisi akibat dari saraf tertekan oleh bagian yang ada di sekitarnya

Rendy Adrikni Sadikin | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi saraf kejepit (pinched nerve). (iStock)
Ilustrasi saraf kejepit (pinched nerve). (iStock)

Himedik.com - Saraf berperan penting dalam menjalankan komunikasi antara tubuh dan otak. Jika saraf terganggu, fungsi tubuh juga akan terganggu tentunya.

Salah satu masalah yang kerap mengganggu fungsinya yaitu saraf kejepit. Merupakan kondisi saraf yang tertekan oleh bagian yang ada di sekitarnya. Sehingga timbul rasa nyeri di bagian tertentu.

Tekanan pada saraf tersebut bisa terjadi akibat adanya gerakan. Gerakan ini biasanya dilakukan berulang dalam jangka waktu cukup lama.

Sebagai contoh gerakan yang bisa menimbulkan gangguan saraf kejepit adalah gerakan siku yang ditekuk ketika tidur. Hal tersebut menyebabkan saraf tertekan di antara jaringan dengan ligamen, tulang, atau tendon.

Masalah ini tidak bisa disepelekan. Pasalnya kerusakan saraf bisa menjadi lebih serius, jadi diperlukan pemeriksaan.

Ilustrasi saraf kejepit (pinched nerve). (YouTube)
Ilustrasi saraf kejepit (pinched nerve). (YouTube)

Salah satu dampak yang akan terjadi jika gangguan dibiarkan begitu saja adalah pecahnya jaringan lunak atau pelindung di sekitar saraf. Akibatnya akan terbentuk cairan yang bisa sebabkan pembengkakan, jaringan parut, serta tekanan ekstra.

Ada beberapa tanda ketika mengalami saraf kejepit di antaranya, kesemutan, sering mati rasa pada kaki dan tangan, rasa seperti ditusuk jarum, dan adanya sensasi nyeri atau sakit yang menjalar ke luar. Namun terkadang, gejala masalah ini hanya sebatas rasa sakit. Alhasil, kita tidak akan mengira jika hal tersebut adalah gejala saraf kejepit.

Sedangkan untuk masalah penanganannya, ada baiknya kamu langsung periksakan ke dokter. Pasalnya, penanganan masalah saraf tidak bisa sembarangan dilakukan. Oleh sebab itu, hindari pengobatan alternatif dan istirahatkan tubuh dari aktivitas yang bisa membuat gejala semakin memburuk.

Berita Terkait

Berita Terkini