Info

Benarkah Olahraga Renang Bisa Sembuhkan Penyakit Asma?

Mitosnya olahraga renang bisa sembuhnya sakit asma.

Rauhanda Riyantama

Arbaham Lukman saat menerima medali emas. (Foto: Himedik)
Arbaham Lukman saat menerima medali emas. (Foto: Himedik)

Himedik.com - Setelah sukses diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara pada 2017, tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Yogyakarta, yang berlangsung sejak 16 - 22 September 2018.

Sedikit informasi, O2SN merupakan ajang tahunan yang diikuti oleh ribuan siswa se-Indonesia mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTs, hingga MA. Dan di 2018 ini sebanyak 1.938 siswa akan bertanding memperebutkan 138 medali emas, 138 medali perak, dan 172 medali perunggu.

Diketahui ada lima cabang olahraga yang harus diikuti oleh para peserta, antara lain atletik, renang, bulutangkis, karate, dan pencak silat. Khusus untuk jenjang SD ditambah satu cabang olahraga, yaitu senam.

Dalam momen ini, Himedik berkesempatan datang meliput cabor renang yang menurut mitos sangat baik untuk kesehatan, salah satunya dapat menyembuhkan penyakit asma. Apakah benar demikian? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Cabor renang sendiri digelar di kompleks kolam renang Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), UNY pada Kamis (20/9). Untuk membuktikan mitos tersebut, kami berhasil mewawancarai salah seorang periah medali emas gaya kupu-kupu nomor 50 meter. Ia adalah Arbaham Lukman Rauuf, siswa kelas VI SDN Ungaran 1, Yogyakarta. 

Menurut Lukman, nama panggilannya, ia mulai mengenal olahraga renang sejak usia dua tahun. Saat itu ia didiagnosis menderita gejala asma karena sering mengeluh batuk dan sesak, sehingga oleh dokter yang memeriksanya dianjurkan untuk sering berendam di kolam.

Komaru Zaman, Arbaham Lukman Rauuf, dan Hendro Untoro (Foto: Himedik)
Komaru Zaman, Arbaham Lukman Rauuf, dan Hendro Untoro (Foto: Himedik)

Awalnya Lukman hanya main-main saja, namun lambat laun renang berubah menjadi hobi yang berbuah prestasi. "Saya ajak di kolam hanya main saja, kemudian menemukan bakatnya di kelas 3. Terus saya masukkan klub renang dan mulai sering ikut lomba antar klub," ungkap Hendro Untoro, ayah Lukman.  

Menurut Hendro, saat pertama kali ikut lomba antar klub renang Lukman sudah bisa meraih dua perak. Prestasi tersebut berlanjut hingga sekarang. Terbukti, dalam O2SN tahun ini ia sudah mengantongi tiga medali, yakni emas (gaya kupu-kupu 50 meter), perak (gaya punggung 50 meter), dan perunggu (gaya bebas 100 meter).

Sementara itu, Komaru Zaman, sang pelatih mengatakan bahwa renang juga bisa digunakan untuk terapi asma. Seperti dikatakan sebelumnya, Lukman sejak kecil menderita gejala asma, namun berkat rajin renang ia dinyatakan sembuh dari sakit asma.

"Sebenarnya program latihan yang dilakukan Lukman seperti anak-anak pada umumnya. Latihan sebanyak lima atau enam kali dalam seminggu, saat pagi atau sore selama 1,5 - 2 jam," jelas Komaru.

''Karena 1 cm di atas air renang sendiri mengandung oksigen murni yang bermanfaat untuk paru-paru. Jadi sangat disarankan untuk para penderita asma," imbuh pelatih lulusan FIK UNY itu.

Selain itu, renang juga sangat efektif untuk membantu pertumbuhan seseorang. Sebab saat renang semua otot akan terulur, seperti gaya bebas semua badan akan bergerak dan otomatis otot terulur.

"Olahraga renang juga disebut sebagai olahraga 'zero cedera'. Di samping kesehatannya bagus, volume pernapasan atau VO2max tambah lancar," pungkas Komaru.

Berita Terkait

Berita Terkini