Info

Apa Risiko Menjalani Program Bayi Tabung?

Beberapa risiko harus kamu tahu sebelum menjalani program bayi tabung.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Program bayi tabung. (WNDU)
Program bayi tabung. (WNDU)

Himedik.com - Bayi tabung atau yang dikenal sebagai fertilisasi in vitro adalah salah satu metode teknologi reproduksi yang dikenal sebagai metode yang umum dan efektif.

Kamu mungkin pernah berpikir apakah metode reproduksi ini aman? Atau adakah risiko kesehatan yang bisa terjadi pada sang bayi?

Dilansir medicaldaily, para ahli masih mempelajari bagaimana penggunaan teknologi tersebut berdampak pada kesehatan jangka panjang.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, oleh tim dari University of Bern, Swiss, menjelaskan risiko tekanan darah dan masalah yang berhubungan dengan jantung menjadi sedikit lebih tinggi pada bayi tabung.

Para peneliti memeriksa kesehatan remaja yang 'dikandung' melalui metode ini dan menemukan pembuluh darah mereka menunjukkan tanda-tanda penuaan dini.

Dibandingkan dengan mereka yang lahir melalui kehamilan biasa, kelompok ini memiliki tekanan darah yang lebih tinggi.

Program bayi tabung. (Lifelines To Healing)
Program bayi tabung. (Lifelines To Healing)

Tim peneliti yang sama pertama kali melihat perbedaan dalam penuaan vaskular ketika mereka mempublikasikan penelitian pada tahun 2012.

''Fakta bahwa anak-anak ini sudah memiliki pembuluh darah abnormal yang cukup memprihatinkan,'' kata Dr. Joseph Flynn, seorang dokter anak yang membantu menulis panduan tentang manajemen tekanan darah untuk American Academy of Pediatrics.

Menurut National Institutes of Health, komplikasi metode ini yang paling umum adalah kelahiran kembar.

Selain itu, risiko lain adalah ada kemungkinan bayi memiliki berat badan yang rendah.

Pedoman American Society for Reproductive Medicine (ASRM) merekomendasikan mentransfer satu hingga dua embrio untuk pasien di bawah usia 35 tahun.

Risiko keguguran dikatakan sekitar 15 hingga 25 persen tetapi bisa lebih sedikit meningkat dengan penggunaan embrio beku.

Dr Serena Chen, seorang dokter New Jersey yang berspesialisasi dalam kedokteran reproduksi menegaskan penting bagi orangtua untuk menjaga kesehatan yang baik dan mengikuti semua prosedur.

Berita Terkait

Berita Terkini